SOLOPOS.COM - Ahlul Kahfi Teater Oase UNS (Facebook)
Pementasan Teater Oase Jurusan Sastra Arab UNS mendatang bertajuk Ahlul Kahfi.
Solopos.com, SOLO — Teater Oase Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo akan menyuguhkan pementasan teater dengan bahasa Arab di Teater Arena Taman Budaya Surakarta (TBS) Solo, Minggu (28/12/2014).
Pementasan teater bertajuk Ahlul Kahfi yang disutradarai M. Muqorrobin itu bercerita tentang tiga orang pemuda yang tertidur di dalam gua selama 309 tahun. Ketiga pemuda itu bersembunyi dari kejaran Raja Diqyanus yang ingin membunuh setiap penganut agama Masehi.
“Kami memang fokus membawakan kisah-kisah dari Timur Tengah dalam setiap pertunjukan. Kali ini kami mengangkat cerita karya Taufik Al-Hakim,” jelas dia saat ditemui Solopos.com di sela-sela latihan sebagai persiapan pementasan teater tersebut di kompleks kampus UNS Solo, Jumat (26/12/2014).
Lebih jauh Muqorrobin menuturkan konflik batin antara Misylinia dan putri raja bernama Priska terjadi setelah kepergian Misylinia selama 309 tahun. Seperti yang diramalkan, seorang bayi perempuan lahir dan menyerupai putri Priska yang ditemui Mislynia sebelum ia tertidur. Setelah 309 tahun, ia bertemu dengan perempuan yang menyerupai kekasih lamanya, Putri Priska. Namun, Putri Priska saat itu tidak mempercayai apa yang dikatakaan Misylinia.
Romansa Timur Tengah
Seluruh naskah teater yang dipentaskan menggunakan bahasa Arab. Dengan melibatkan 13 pemain , Muqorrobin mencoba mengenalkan romansa timur tengah dengan bahasa arab. “Kami menekankan pada acting para pemain. Bagaimana penghayatan mereka agar penonton yang tidak bisa berbahasa arab bisa mengerti apa yang disampaikan oleh pemain,” ujarnya.
Selain sebagai wadah mahasiswa sastra arab mempraktikan kemampuan berbahasanya, lanjut Muqorrobin, teater ini juga mengenalkan bahasa arab dan budaya timur tengah kepada penonton.
Sementara itu, ketua Teater Oase, Muchfid, menuturkan pementasaan teater bahasa arab akan dilengkapi dengan sinopsis berbentuk novel untuk membantu penonton mengetahui jalan ceritanya. “Setelah pementasan, akan ada diskusi lanjutan seputar teater Ahlul Kahfi, “ terang dia.