SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)
Kongres Partai Demokrat diprediksi akan mengukuhkan kembali SBY sebagai ketua umum partai. Inilah penyebab kuatnya SBY di Demokrat hingga kini.
Solopos.com, JAKARTA — Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diprediksi akan kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres Partai Demokrat yang akan diadakan pada awal 2015 mendatang.
Prediksi tersebut disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, kepada Bisnis/JIBI di Jakarta, Jumat (26/12/2914).
?”Hampir dipastikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan bakal terpilih kembali menjadi ketua umum Partai Demokrat,” tuturnya.
Menurut Pangi ada tiga alasan yang membuat SBY akan dipilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Pertama yaitu karena daya magnet SBY masih kuat di internal Partai Demokrat dan tidak dapat disandingkan dengan kader Partai Demokrat yang lain. “Pertama, daya magnet SBY masih kuat, masih belum ada yang menyaingi di internal Partai Demokrat,” kata Pangi.
Kemudian yang kedua, sosok SBY seringkali mengalirkan trust building kepada seluruh kader Partai Demokrat. Menurut Pangi, kader Partai Demokrat masih membutuhkan sosok yang dapat menyatukan soliditas Partai Demokrat dan sosok tersebut hanya ada pada SBY.
“Kader Demokrat membutuhkan sosok yang bisa menyatukan soliditas Demokrat pada pemilu 2019, sosok itu ada pada SBY yang dianggap mampu memenangkan Partai Demokrat pada Pemilu 2019,” ujar Pangi.
Kemudian alasan terakhir SBY akan kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yaitu karena banyaknya kader Partai Demokrat yang kecewa dengan kader muda Partai Demokrat. Terlebih pada saat Anas Urbaningrum yang merupakan kader muda Partai Demokrat memimpin sebagai Ketua Umum.
?”Ketiga, kader anak muda kembali diragukan, pernah dikecewakan oleh kepemimpinan kaum muda ketika Anas Urbaningrum gagal dalam memimpin atau menjadi nahkoda demokrat. Anas malah dihukum lantaran melakukan tindak pidana korupsi. Pada saat itulah SBY tampil sebagai juru kunci yang dianggap mampu menyelamatkan Partai Demokrat dari tsunami politik,” tukas Pangi.