Jogja
Kamis, 25 Desember 2014 - 20:20 WIB

Married By Accident Rawan Munculkan Kekerasan terhadap Perempuan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pernikahan (magforwomen.com)

Married by accident bukan solusi untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan tetapi justru rawan munculnya kekerasan-kekerasan baru yang merugikan perempuan.

Harianjogja.com, JOGJA-Menikah hanya karena hamil diluar nikah atau dikenal dengan istilah Married By Accident (MBA) bukan solusi untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan. Justru rawan munculnya kekerasan-kekerasan baru yang merugikan perempuan.

Advertisement

Hal itu diungkapkan oleh Konselor Rifka Annisa Divisi Pendampingan Budi Wulandari di sela-sela sosialisasi penggunaan Internet Sehat, Cegah Kejahatan Seksual Pada Remaja di SD Serangan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Jogja, Selasa (23/12/2014).

Menurut Wulan, banyak kasus pernikahan dini akibat MBA. Para orangtua biasanya merasa malu dan takut anaknya kehilangan masa depan akhirnya memilih untuk segera menikahkan anaknya yang hamil diluar nikah tersebut meski masih dibawah umur.

“Padahal pernikahan itu paling tidak harus siap mental, siap fisik dan psikis,” kata Wulan.

Advertisement

Anak yang masih dibawah umur, Wulan melanjutkan, secara fisik belum siap untuk mengandung. Secara psikis usia anak masih ingin untuk bermain dengan teman sebayanya. Maka jika sudah menikah maka ia memiliki banyak tanggung jawab yang harus dipikul.

Ia menegaskan, perempuan yang hamil diluar nikah merupakan korban kekerasan dalam berpacaran akibat bujukan dan rayuan. Ketika dinikahkan dengan pelaku sementara keduanya belum siap secara mental dan fisik akan menimbulkan kekerasan baru. “Akhirnya timbul perceraian juga,” ujar Wulan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif