Soloraya
Rabu, 24 Desember 2014 - 13:00 WIB

LIVE INBOX BOYOLALI : Surat Edaran Pengerahan Siswa Boyolali Dikecam KPAI dan Netizen

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Twitter/@InboxSCTV)

Live Inbox Boyolali dikecam lantaran munculnya surat edaran meminta siswa Kepala SMA SMK se-Boyolali untuk mengerahkan siswa ke acara tersebut.

Solopos.com, BOYOLALI – Munculnya surat edaran dari Disdikpora Boyolali meminta Kepala SMA SMK se-Boyolali mengerahkan siswa ke live Inbox Boyolali menuai reaksi keras pengguna sosial media dan Internet (netizen).

Advertisement

Sejumlah aktivis media sosial dan akun kampanye (buzzer) mengecam isi surat itu. Akun @remotivi mengunggah gambar surat edaran ini disertai dengan kritik tajam. Unggahan lantas direspn direspon oleh akun @danrem. Sembari mempertanyakan, akun dari jurnalis senior ini berkicau, “benarkah? Pendidikan Moral Geyol ini?”.

Kicauan ini juga ditanggapi oleh @erwinarnada yang menjawab singkat, “ancur bgt”. 

Blogger Solo, Blontank Poer, juga turut berkomentar. Pemilik akun Twitter @blontankpoer ini meyakini kebenaran surat itu.

Advertisement

Dalam salinan surat edaran yang diterima Solopos.com, Disdikpora Boyolali meminta kepala sekolah agar berpartisipasi dalam acara tersebut dengan mengerahkan siswanya secara bebas dan tertib ke lokasi kegiatan. (Baca Juga: Beredar SE Pengerahan Pelajar Nonton Inbox di Alun-Alun Boyolali)

Dalam surat tersebut Disdikpora juga menginformasikan beberapa pengisi acara Inbox SCTV yang berlangsung tiga hari itu. Dalam surat tertanggal 18 Desember tersebut, siswa diminta hadir di lokasi syuting, di Alun-Alun Boyolali. Siswa juga diminta datang sejak pukul 06.30 WIB.

Selain netizen, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menyampaikan protes. KPAI melayangkan surat ke Dinas Pendidikan Boyolali, Jawa Tengah. Isi protes itu perihal pengerahan massa pelajar untuk menonton acara musik pagi Inbox yang digelar di Alun-alun Boyolali.

Advertisement

“Dinas pendidikan harus fokus pada pengembangan dan fasilitasi pendidikan pembentukan karakter. Bukan dengan mobilisasi yang bertentangan dengan prinsip pendidikan,” jelas Ketua KPAI, Asrorun Niam, seperti dilansir Detik, Rabu (24/12/2014).

KPAI menilai surat edaran agar pelajar datang dan meramaikan acara Inbox di alun-alun Boyolali itu seperti zaman orde baru. Surat dilayangkan atas nama Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Boyolali Suyanta. KPAI mendapat laporan dari sejumlah sekolah.

“Ini cara rezim otoriter, tidak punya misi pendidikan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif