Soloraya
Selasa, 23 Desember 2014 - 04:30 WIB

UNDERPASS MAKAMHAJI : Banjir di Underpass Makamhaji Tak Bersolusi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Begini kondisi underpass di Makamhaji kala banjir (JIBI/Solopos/Dok.)

Underpass Makamhaji banjir berkepanjangan gara-gara proyek belum diserahterimakan ke Pemkab Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Banjir yang menggenangi underpass di Makamhaji, Sukoharjo hingga Senin (22/12/2014), belum juga menunjukkan tanda-tanda teratasi. Kontraktor pembangunan Underpass Makamhaji itu enggan disalahkan, sedangkan Pemkab Sukoharjo mengaku tak bisa berbuat banyak karena proyek belum diserahterimakan oleh Kementerian Perhubungan.

Advertisement

PT Dian Previta selaku kontraktor pembangunan Underpass Makamhaji, Sukoharjo, enggan disalahkan perihal banjir yang terus menggenangi fasilitas publik yang dibangun dengan dana sekitar Rp27 miliar tersebut. “Masalah yang terjadi itu karena proyek ini belum diserahterimakan. Padahal, sesuai aturan, masa pemeliharaan oleh kontraktor itu berlaku enam bulan. Setelahnya harus diserahterimakan,” ujar mandor proyek dari PT Dian Previta yang menyebut dirinya Pak Min saat ditemui Solopos.com di Underpass Makamhaji, Senin (22/12/2014).

Menurutnya, underpass sudah diresmikan sejak April 2013 lalu. Setelah enam bulan berlaku, mestinya pengelolaan underpass sudah diserahkan kepada Ditjen Perkeretapian, Kementerian Perhubungan lalu dilimpahkan kepada Pemkab Sukoharjo. Namun, hingga satu setengah tahun setelah peresmian, underpass di Makamhaji itu masih dikelola kontraktor.

“Sebagai orang lapangan, saya tidak tahu apa alasan penundaan serah terima proyek ini. Padahal, underpass ini membutuhkan perawatan secara rutin,” kata dia.

Advertisement

Terkait masalah banjir yang terus menggenangi underpass, dia mengakui keberadaan dua unit pompa ternyata belum bisa untuk menyedot air. Dia menjelaskan dua pompa tersebut mestinya hanya bertugas menyedot genangan dari sumber air. Jika terjadi hujan, mestinya ada tambahan dua pompa air lagi. Sayangnya, dua pompa lainnya kondisinya masih rusak.

“Dua pekan lalu, sebenarnya dua pompa itu sudah diperbaiki, namun setelah dipakai rusak lagi. Kami baru akan memperbaikinya lagi,” paparnya.

Akibat Tanam Kabel
Amblesnya aspal di sayap barat bagian selatan, kata dia, disebabkan karena proyek penggalian tanah untuk pemasangan jaringan kabel. Menurutnya, pengaspalan yang dilakukan setelah penggalian tanah itu tidak sempurna sehingga membuatnya ambles.

Advertisement

“Itu ulah pekerja proyek lain. Sudah beberapa kali tanah itu digali. Tapi, ujung-ujungnya kontraktor [underpass] juga yang disalahkan,” tuturnya.

Selain pompa, tambah dia, salah satu elemen yang perlu perawatan intensif adalam besi penutup lubang drainase. Akibat tak mampu menahan beban kendaraan berat, besi penutup drainase itu kerap patah. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan terdapat pengendara motor yang terperosok ke saluran drainase tersebut. “Sejak saya bertugas di sini, saya sudah mengelas besi yang patah itu hingga lebih dari 10 kali,” ujarnya.

Sementara itu, petugas jaga Underpass Makamhaji, Roni, mengakui dari dua pompa yang masih berfungsi, satu di antaranya tidak bisa bekerja dengan optimal. “Yang satu lancar, yang satu bisa bekerja, tapi air yang disedot tidak bisa banyak. Yang jelas, dua pompa itu tak mampu untuk menyedot air yang terus menggenangi underpass,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif