Soloraya
Selasa, 23 Desember 2014 - 15:30 WIB

Sopir Bus di Jalan Solo-Sragen Ternyata Banyak yang Hipertensi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Sopir bus yang melintasi jalan Solo-Sragen ditemukan mengalami hipertensi setelah menjalani pemeriksaan.

Solopos.com, SRAGEN — Tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menemukan delapan sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) dalam kondisi kesehatan kurang baik saat pemeriksaan yang dilakukan di Terminal Pilangsari, Sragen, Selasa (23/12/2014).

Advertisement

Tim gabungan pemeriksaan kesehatan sopir bus tersebut terdiri atas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informastika (Dishubkominfo) Sragen, Satlantas Polres Sragen, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dan Subdenpom IV/4-1 Sragen.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishubkominfo Sragen, Bintoro Seyadi, yang ikut memeriksa, mengatakan delapan sopir memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) tersebut diberikan obat dan diminta istirahat untuk menjaga kondisi kesehatan selama perjalanan. Menurut Bintoro, selain sebagian besar sopir telah berusia tua, tingginya tekanan darah karena mereka kurang istrirahat.

“Kami melakukan operasi pemeriksaan selama dua jam, mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Kami memeriksa sebanyak 29 pengemudi. Di antara jumlah pengemudi itu, terdapat 27,8% atau sebanyak delapan orang dalam konidisi tensi tinggi karena faktor kelelahan dan usia sudah tua,” kata Bintoro saat dijumpai Solopos.com di sela-sela pemeriksaan, Selasa.

Advertisement

Bintoro mengatakan pemeriksaan kesehatan digiatkan dalam rangka persiapan musim libur sekolah, perayaan Natal 2014, dan Tahun Baru 2015. Menurut dia, kondisi kesehatan sopir harus optimal agar tidak mengancam keselamatan penumpang atau lalu lintas selama berkendara. Jumlah penumpang kendaraan umum, lanjut dia, bakal lebih banyak selama musim liburan.

“Pemeriksaan kesehatan sopir menjadi kegiatan rutin. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan di terminal tapi di pool kendaraan atau garasi angkutan bus. Kami jemput bola. Semua untuk meminimalisir insiden, terutama selama perayaan hari besar. Selain tensi, mereka juga diperiksa kandungan alcohol dalam tubuh, namun hasilnya nihil,” imbuh dia.

Senada dengan Bintoro, Kepala Unit Pelaksanan Teknis Daerah (UPTD) Terminal Pilangsari, Sugeng, mengatakan selain kondisi pengemudi, dalam operasi tersebut tim gabungan juga memeriksa keadaan kendaraan. Tim gabungan memeriksa setiap bagian atau onderdil bus, seperti ketebalan rem, tekanan angin rem, dan kondisi roda.

Advertisement

“Saat operasi, semua kendaaran umum, khususnya bus AKAP dan AKDP, kami minta masuk ke Terminal Pilangsari untuk mengikuti pemeriksaan. Selain pengemudi bus, kendaraan juga kami periksa secara visual, untuk meastikan onderdil dalam kondisi baik. Dari 29 bus, semuanya masih layak jalan,” ujar Sugeng.

Selain sopir, setiap perusahaan otobus (PO) dihimbau untuk melakukan pengecekan secara rutin guna menjamin kondisi armada mereka dalam kondisi baik dan layak jalan. Sopir dan PO, kata Sugeng, bertanggungjawab juga atas keselamatan penumpang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif