Teknologi
Selasa, 23 Desember 2014 - 01:40 WIB

SONY PICTURES DIRETAS : FBI Sebut Peretas Sony Picture Korea Utara

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kim Jong Un dalam film The Interview (telegraph.co.uk)

Sony Pictures diretas oleh Korea Utara, setidaknya demikianlah keyakinan FBI.

Solopos.com, SOLO – Badan investigasi Amerika Serikat, Federal Bureu of Investigation (FBI), menegaskan sistem komputer milik Sony Picture  ternyata diretas oleh Korea Utara. Otak di balik pembobolan komputer yang menyebabkan bocornya beberapa film ternama yang belum dirilis merupakan perbuatan sekelompok orang Korea Utara.

Advertisement

Akhir November lalu, Sony Pictures mengalami pukulan besar kala sekelompok hacker membobol sistem komputer mereka. Peristiwa Sony Picture yang diretas oleh orang tak bertanggung jawab menyebabkan beberapa informasi rahasia karyawan dan film tersebar luas.

Tuduhan tersebut memang beralasan mengingat sebelumnya publik Korea Utara dibuat geram dengan salah satu film buatan Sony yang dianggap telah merendahkan presiden mereka, Kim Jong Un. Gara-garanya adalah film The Interview, sebuah film komedi yang menceritakan dua wartawan televisi yang memiliki misi membunuh Kim Jong Un. Alasan itulah yang membuat banyak pihak percaya Korea Utara merupakan satu-satunya negara tertuduh di balik peristiwa diretasnya komputer Sony Pictures.

Dilansir Allkpop, Sabtu (20/12/2014), Sony mengumumkan akan membatalkan perilisan film The Interview tepat di hari Natal untuk menghindari ancaman yang dilontarkan oleh pihak yang tak dikenal. Seluruh bioskop terpaksa menarik film The Interview karena diancam akan diledakkan layaknya serangan di gedung World Trade Center (WTC), 11 September 2001.

Advertisement

Aktor Hollywood ternama seperti Steve Carell yang membintangi film The Interview merasa sangat kecewa dengan penarikan film ini. Kekecewaan serupa juga dirasakan oleh pembuat film ternama seperti Michael Moore mengkritik keputusan Sony karena membiarkan mereka atas ancaman yang mereka lontarkan. Hanya karena Sony Pictures diretas mereka harus menarik film yang telanjur dibuat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif