Soloraya
Selasa, 23 Desember 2014 - 17:15 WIB

LIVE INBOX BOYOLALI : Beredar SE Pengerahan Pelajar Nonton Inbox di Alun-Alun Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Twitter/@InboxSCTV)

Live Inbox di Boyolali diiringi kabar tak sedap. Beredar surat edaran untuk memobilisasi pelajar datang ke acara itu.

Solopos.com, BOYOLALI — Komisi IV DPRD Boyolali menyesalkan adanya surat edaran (SE) dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali yang berisi pengerahan siswa SMA/SMK untuk datang dan memeriahkan acara Inbox SCTV yang digelar di Alun-alun Boyolali, Senin-Rabu (22/12/2014).

Advertisement

SE No.421.3/4539/14/2014 perihal Edaran Kegiatan Inbox Live di Alun-alun Boyolali ditujukan kepada seluruh kepala SMA/SMK se-Kabupaten Boyolali. Surat tersebut ditandatangani Kabid SMA/SMK Disdikpora Boyolali, Suyanta.

Dalam salinan SE yang diterima Solopos.com, Disdikpora Boyolali meminta kepala sekolah agar berpartisipasi dalam acara tersebut dengan mengerahkan siswanya secara bebas dan tertib ke lokasi kegiatan. Dalam surat tersebut Disdikpora juga menginformasikan beberapa pengisi acara Inbox SCTV yang berlangsung tiga hari itu.

Advertisement

Dalam salinan SE yang diterima Solopos.com, Disdikpora Boyolali meminta kepala sekolah agar berpartisipasi dalam acara tersebut dengan mengerahkan siswanya secara bebas dan tertib ke lokasi kegiatan. Dalam surat tersebut Disdikpora juga menginformasikan beberapa pengisi acara Inbox SCTV yang berlangsung tiga hari itu.

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, live Inbox Boyolali hari Senin diisi oleh pertunjukan para duta seni, dan Selasa-Rabu yang diisi oleh kelompok spontan dance dari pengunjung dengan goyang lagu Sakitnya Tuh di Sini.

Beredarnya surat edaran itu juga hangat diperbincangkan di situs Kaskus. Bahkan dari informasi yang diterima Solopos.com, siswa kelas III SMA/SMK yang semestinya diagendakan untuk les menjelang ujian nasional, justru les diliburkan untuk menonton acara tersebut.

Advertisement

“Kalau pakai surat edaran itu kesannya ada pemaksaan, semacam pengerahan. Kalau hanya untuk menonton acara semacam itu agak lucu kalau pakai surat edaran resmi,” kata Agus, di ruang kerjanya, Selasa (23/12/2014).

Promosi acara live Inbox yang disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui media baliho di sejumlah lokasi strategis di Boyolali dinilai sudah cukup menginformasikan secara luas agenda tersebut.

“Baliho di mana-mana, ukurannya sudah besar kok masih harus pakai surat edaran. Semestinya, Disdikpora buat surat edaran untuk kegiatan yang lebih bermakna saja, seperti edaran berisi imbauan penggalangan dana bantuan untuk bencana di Banjarnegara, kan lebih bagus itu,” ujar Agus.

Advertisement

Agus juga mendengar adanya informasi ada sepeda motor milik penonton yang hilang. “Coba kalau pengunjung itu ternyata pelajar yang datang karena imbauan sekolah. Siapa yang mau tanggung jawab?”

Salah satu siswa SMK Karya Nugraha Boyolali, Andri, mengaku disuruh oleh gurunya untuk menonton acara live Inbox di Alun-alun Boyolali. “Ya, guru menyuruh saat pembelajaran di kelas hari Senin [22/12]. Siswa disuruh nonton Inbox hari Selasa,” kata dia.

Andri mengatakan meskipun pekan ini adalah libur pergantian semester, namun ada agenda les. “Hari Senin kami masih les. Lha Selasa ini les diliburkan buat nonton Inbox,” imbuh dia.

Advertisement

Kepala Disdikpora Boyolali, Abdul Rahman, mengaku tidak tahu adanya surat edaran yang meminta adanya pengerahan siswa untuk menonton live Inbox. Meskipun dalam surat yang ditandatangani Suyanta tercantum atas nama Kepala Disdikpora, dia membantah peredaran surat tersebut atas sepengetahuan dirinya.

“Lihat jenis suratnya dulu. Semua surat keluar memang pasti atas nama saya. Tapi masing-masing bidang juga punya otoritas.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif