Lifestyle
Selasa, 23 Desember 2014 - 17:00 WIB

KULINER TAHUN BARU : Menu Baru Sambut Tahun Baru di 3 Hotel

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Restoran Gambir Sakethi, Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo (Kusumasahid.com)

Kuliner Tahun Baru disiapkan sejumlah hotel di Soloraya untuk memanjakan tamu saat liburan akhir tahun.

Solopos.com, SOLO — Momentum Hari Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 dimanfaatkan pengelola hotel di Soloraya untuk unjuk kebolehan meracik kuliner Tahun Baru guna ditambahkan ke menu baru. Setidaknya tiga hotel bersiap memanjakan lidah tamu dengan aneka makanan lezat nan istimewa.

Advertisement

Di Restoran Gambir Sakethi, Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo misalnya, tersaji semangkuk pindang tulang iga dengan kuah panas yang menggoda sebagai kuliner Tahun Baru. Sepotong tulang iga sapi disajikan dengan kuah panas kekuningan beraroma khas pindang, nasi putih, sambal bawang, dan emping melinjo.

Condiment berupa potongan cabai merah besar, bawang putih, bawang merah, cabai rawit, tomat hijau, belimbing wuluh, daun bawang, dan daun seledri yang mengambang di permukaan kuah, menjadikan pindang tulang iga ini kian berwarna. Potongan nanas yang nangkring di iga sapi pada kuliner Tahun Baru itu juga menambah segar hidangan istimewa ini.

Advertisement

Condiment berupa potongan cabai merah besar, bawang putih, bawang merah, cabai rawit, tomat hijau, belimbing wuluh, daun bawang, dan daun seledri yang mengambang di permukaan kuah, menjadikan pindang tulang iga ini kian berwarna. Potongan nanas yang nangkring di iga sapi pada kuliner Tahun Baru itu juga menambah segar hidangan istimewa ini.

Aroma wangi khas daun kemangi yang beradu dengan segarnya aroma asem kandis dan asem jawa, semakin membuat tak sabar untuk menikmati hidangan tradisional ala Sumatra ini. Kuah pindang disarankan untuk dicicipi lebih dulu karena rasanya yang nendang. “Daya tarik utama dari menu pindang adalah kuahnya,” kata Executive Chef Restoran Gambir Sakethi KSPH, Topan Noerudin, Rabu (17/12/2014).

Ruas-ruas tulang iga sapi yang terhidang di mangkuk juga terlihat sangat mencolok. Paduan antara daging sapi empuk yang menempel pada iga dan kuah pindang asam pedas ini sangat cocok dinikmati saat makan siang.

Advertisement

Topan mengatakan pindang tulang iga ini adalah food signatures di KSPH untuk menyambut Tahun Baru 2015. Seporsi pindang tulang iga dihargai Rp55.000,

Pao Oranye
Masih bicara hidangan makan siang, Imperial Taste Restaurant di The Sunan Hotel, Solo, menyuguhkan langsung empat menu untuk momentum Hari Natal 2014 dan Tahun Baru 2015. Empat menu itu adalah pao lidah salju, ayam gulung sawi, ikan bumbu rujak, plus dessert mantau fantasy.

Penamaan menu pao lidah salju merujuk pada momen Natal yang bersalju di Eropa. Tidak seperti roti bakpao putih yang umumnya diberi isian daging, roti pao di Imperial Taste justru berkelir oranye yang disarikan dari wortel dan warna hijau dari daun suji. Roti pao ini kemudian dibelah secara horizontal jadi dua bagian.

Advertisement

Pao bagian bawah dijadikan alas sayuran seperti daun selada, tomat, onion ring, dan jamur kancing yang dimasak dengan lada hitam dan saus khas Negeri Tiongkok. Sayur tersebut lalu ditumpuk dengan dua helai irisan daging lidah sapi yang empuk dan gurih. Sebelum ditutup dengan pao, terlebih dahulu menu itu dilelehi keju mozarela. Keunikan dari pao lidah salju ini terletak pada penggabungan rasa gurih dari keju, daging lidah sapi, serta manisnya roti pao yang mewakili cita rasa khas makanan dari Negeri Tiongkok.

Menu kedua yang tak kalah nikmat, yakni ikan bumbu rujak. Hidangan khas jawa ini berupa gurame fillet yang digoreng menggunakan teflon, lalu diguyur kuah kental bumbu rujak. Topping irisan kecil lobak, mangga muda, wortel, dan taburan kacang, semakin menyegarkan hidangan ini.

“Rujak ini khas Solo banget, tapi kuahnya tidak sepedas brambang asem,” kata Chinese Chef Imperial Taste, Eko Edi Priyono.

Advertisement

Hidangan dari daging ayam juga disajikan dalam paket menyambut natal di restoran bernuansa Negeri Tirai Bambu ini. Namanya ayam gulung sawi. Daging ayam giling berbumbu yang sudah lembut dibentuk bulat lonjong, lalu dibungkus dengan daun sawi putih. Setelah terbungkus, ayam tersebut lalu dikukus. Sebelum dipotong-potong dan digoreng, daging ayam lonjong itu dilumuri tepung. Begitu daging ayam tertata rapi di piring, langsung disiram dengan kuah coklat kehitaman dari kacang hitam dan lada hitam.

Tekstur dari ayam gulung sawi ini basah dan lembut dengan sensasi crispy di luar. Rasa pedas manis gurih sangat mendominasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif