Jogja
Selasa, 23 Desember 2014 - 11:40 WIB

Konsumsi Gas Elpiji Bersubsidi di Bantul Melonjak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

KONSUMSI GAS elpiji bersubsidi di Bantul melonjak hingga dibanding hari biasa

Harianjogja.com, BANTUL—Konsumsi gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram melonjak sampai 35.982 tabung.

Advertisement

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Agus Suharja, menyatakan terjadi peningkatan tajam permintaan gas tiga kilogram.

“Naik sampai enam persen di bulan ini,” ujarnya, Senin (22/12/2014).

Pada bulan ini total alokasi gas bersubdisi di Bantul mencapai 600.000 lebih tabung, termasuk tambahan tabung akibat meningkatnya permintaan sebanyak 35.982 tabung.

Advertisement

Kenaikan sebesar 6% tersebut merupakan tertinggi kedua setelah Sleman yang mengalami kenaikan mencapai 7%. Disusul Kota Jogja permintaan naik 5% serta Kulonprogo dan Gunungkidul naik 4%.

Meningkatnya permintaan ini disebabkan adanya momentum liburan Natal dan Tahun Baru. “Jogja ini kan kota wisata, kalau sudah musim liburan pasti gas meningkat karena banyak tersedot ke industri kuliner,” paparnya.

Belum lagi karena faktor beralihnya pengguna kayu bakar ke gas melon, lantaran saat musim hujan kayu bakar sulit diandalkan.

Advertisement

Meningkatnya penggunaan gas bersubsidi menyebabkan harga gas bersubsidi meningkat di pasaran. Gas yang harusnya dibanderol dengan harga di bawah Rp20.000 per tabung itu kini mencapai Rp23.000 per tabung di tangan konsumen. Namun, Agus Suharja mengklaim distribusi gas tersebut sampai sekarang lancar.

Ditambahkan Agus, pada 2015, peningkatan konsumsi gas diprediksi naik tinggi. Bantul mengusulkan tambahan gas sebanyak 25% mulai Januari 2015. Dari alokasi 6.645.192 tabung pada tahun ini menjadi 8.292.204 tabung.

Guna mengurangi mata rantai penjualan gas melon agar harganya terkendali, mulai tahun depan jumlah pangkalan akan diperbanyak.

“Kalau bisa tiap dusun ada pangkalannya sehingga gas dapat dibeli langsung oleh masyarakat enggak banyak pengepul gas seperti sekarang,” ucap Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif