Jogja
Selasa, 23 Desember 2014 - 14:20 WIB

Dunia Maya Salah Satu Pemicu Tindak Kekerasan terhadap Perempuan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

DUNIA MAYA melalui alat komunikasi menjadi salah satu pemicu munculnya kekerasan terhadap perempuan

Harianjogja.com, JOGJA – Kekerasan yang terjadi selama pacaran salah satunya dipicu dari perkenalan di dunia maya. Bahkan banyak di antara kasus itu kemudian diselesaikan dengan pernikahan.

Advertisement

Data itu terungkap dari Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Rekso Dyah Utami, lembaga di bawah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Pemda DIY.

Ketua Pelaksana Badan Rekso Dyah Utami, Tutik Purwani menjelaskan kekerasan dalam pacaran rata-rata disebabkan bermula dari perkenalan melalui media sosial dan telepon selular. Dari mulai perkenalan hingga pertemuan sampai terjadi kehamilan di luar nikah.

Ketika sudah terjadi kasus demikian, lanjut Tutik, biasanya orangtua memilih jalan untuk menikahkan. “Padahal secara ekonomi remaja yang dinikahkan ini belum siap sehingga persoalan yang muncul dalam rumah tangga nanti kekerasan yang berujung perceraian,” kata Tutik saat ditemui di kantornya di Jalan Balirejo, Muja-muju, Jogja, Senin (22/12/2014).

Advertisement

Data dari P2TPA Rekso Dyah Utami mencatat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 120 kasus. Angka tersebut termasuk di dalamnya adalah kekerasan terhadap istri.

Namun lembaga ini tidak merinci angka kasus per kasus antara perempuan dan anak. “Kami sifatnya hanya konseling saja mengedepankan upaya perdamaian dan keharmonisan keluarga,” kata Tutik Purwani.

Lembaga ini sebagian besar menerima pengaduan kekerasan terhadap istri. Dari sejumlah kasus yang ditangani ada yang selesai dengan rujuk kembali antara suami dan istri, ada yang cerai, dan ada pula yang diproses hukum. “Kalau sudah sampai benar-benar korban ingin cerai bukan lagi menjadi wilayah kami,” ujar Tutik.

Advertisement

Untuk mencegah timbulnya kekerasan rumah tangga, pihaknya menggencarkan sosialisasi bekerja sama dengan forum pemberdayaan perempuan yang ada di masing-masing kecamatan di seluruh DIY. Kemajuan teknologi informasi tidak bisa dihindari, namun keluarga harus mampu membentengi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif