Jogja
Selasa, 23 Desember 2014 - 14:05 WIB

Duh, Petani Gunungkidul Sudah Tua

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

PETANI DI GUNUNKIDUL mayoritas sudah tua dan sulit untuk mengajak kaum muda untuk terlibat

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Bupati Gunungkidul Badingah resah karena sebagian besar petani di wilayahnya berusia di atas 40 tahun. Da mengkhawatirkan tidak akan ada proses regenerasi petani.

Advertisement

Padahal, sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto PDRB).

“Dari sisi potensi sangat besar sekali. Namun, itu belum cukup karena faktor itu harusnya bisa mendongkrak kesejahteraan petani,” ungkap Badingah saat memberikan sambutan dalam Pengukuhan Kelas Kelompok Tani dan Evaluasi Dewan Ketahanan pangan Gunungkidul di Bangsal Sewokoprojo, Senin (22/12/2014).

Menurut dia,ada dua poin penting untuk peningkatan produktivitas pertanian. Yakni, regenerasi petani dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Advertisement

Badingah mengakui, faktor-faktor itu sangat berpengaruh terhadap kapasitas produksi yang dihasilkan. Sayangnya, meski potensi yang dimiliki begitu melimpah, nyatanya belum diimbangi dengan minat dari generasi muda untuk pergi ke ladang maupun sawah.

“Petani kami banyak yang tua-tua. Ini menjadi masalah untuk peningkatan hasil produksi,” kata Badingah lagi.

Menurut dia, generasi muda harus didorong agar mau bertani. Mata pencaharian petani bukan sesuatu hal yang buruk, sebab jika ditekuni dengan benar niscaya bisa mendatangkan keuntungan yang bagus.

Advertisement

“Jangan sekadar niat saja. Harus diimbangi dengan alih teknologi yang modern,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif