Soloraya
Senin, 22 Desember 2014 - 03:30 WIB

WATUBONANG Paling Rawan Longsor Se-Ngargoyoso

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Taruna Siaga Bencana Alam Kecamatan Ngargoyoso memeriksa lokasi tebing yang mengalami longsor ringan di Watubonang, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (21/12/2014). Lokasi tebing tersebut berada di atas permukiman warga sehingga dinilai perlu antisipasi jika terjadi longsor.(Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Watubonang, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah yang rawan bencana longsor. Kawasan permukiman yang dihuni sekitar 50 seluarga tersebut dikelilingi tebing cukup terjal sehingga dianggap paling rawan bencana alam tanah longsor se-Kecamatan Ngargoyoso.

Perwakilan dari Polsek Ngargoyoso yang terlibat dalam kegiatan sisir gunung, Aiptu Edhi Hermanto, mengatakan salah satu wilayah Ngargoyoso yang rawan bencana tanah longsor adalah wilayah Watubonang. Dijelaskannya, wilayah permukiman tersebut berada di antara bukit-bukit yang cukup terjal. Bahkan si salah satu sisi bukit sudah terdapat longsoran-longsoran ringan.

Advertisement

“Lokasi ini dikelilingi bukit, cukup rawan karena di atas sudah ada retakan-retakan tanah,” kata dia saat ditemui wartawan di Watubonang, Minggu (21/12/2014).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, tebing yang mengalami retakan hingga longsor ringan itu kondisinya cukup terjal. Tidak banyak terdapat pohon berakar kuat di tebing tersebut. Saat ini, tebing tersebut digunakan warga untuk menanam tanaman semusim seperti sayur. Sementara tebing di sisi lainnya masih banyak ditumbuhi tanaman keras.

Menurut warga setempat, Wardi, Watubonang dihuni sekitar 50 kepala keluarga yang terbagi menjadi dua rukun tetangga, yaitu RT 001/RW 014 dan RT 002/RW 014. Menurutnya, selama ini, belum pernah terjadi musibah longsor yang parah. Meskipun sempat terjadi longsor yang hampir mengenai permukiman.

Advertisement

“Kalau sampai memakan korban, tidak. Kami juga berharap hal itu tidak terjadi. Paling hanya longsor-longsor kecil,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Sisir Gunung
Sementara itu, Camat Ngargoyoso Tyas Ngambar Widyowati mengatakan kegiatan sisir gunung dilakukan untuk memantau kondisi alam di Ngargoyoso. Sebab dari kondisi geografis wilayah Ngargoyoso merupakan daerah ,yang rawan longsor. “Maka ini dilakukan pemantauan ke titik-titik yang dinilai rawan. Kami akan lakukan kegiatan ini secara rutin. Sebab memang daerah kami seperti ini kondisinya. Selain memantau, kami terus lakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu warpada,” kata dia saat ditemui di area Candi Sukuh, seusai evaluasi kegiatan sisir gunung dengan para relawan tanggap bencana Ngargoyoso, Minggu.

Kegiatan sisir gunung tersebut diikuti oleh sejumlah tim relawan tanggap bencana Ngargoyoso, Pramuka Ngargoyoso, Polsek Ngargoyoso, dan Koramil Ngargoyoso.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif