Soloraya
Senin, 22 Desember 2014 - 15:45 WIB

PERTANIAN SRAGEN : Petani Diminta Lebih Teliti Ajukan Proposal Bantuan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah petani menanam padi di sawah (JIBI/Solopos/Iskandar)

Solopos.com, SRAGEN – Petani Sragen diminta lebih teliti dalam membuat proposal pengajuan setiap bentuk bantuan sosial.

Kepala Dinas Pertanian Sragen, Ekarini, menyampaikan persaingan antarmasyarakat atau petani untuk mendapatkan bantuan sosial dari Pemkab cukup ketat dengan jumlah pengajuan yang relatif selalu banyak.

Advertisement

“Pengajuan proposal harus mengacu kepada peraturan yang telah dibuat. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah dalam pendataan atau verifikasi. Data yang telah tercantum dalam proposal menjadi pertimbangan untuk menentukan skala prioritas karena memang tidak bisa sekaligus semua memperoleh bantuan,” kata Ekarini kepada solopos.com, Senin (22/12/2014).

Sebelumnya, sejumlah petani di Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang, mengadu kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Cepoko mengenai proses pengajuan bantuan alat pertanian yang dinilai membingungkan.

Alat itu disediakan Dinas Pertanian Sragen dengan memanfaatkan dana bantuan sosial (bansos).

Advertisement

“Untuk bantuan alat pertanian, nama pengajuan harus melalui kelompok [petani] bukan perseorangan. Kalau mengajukan atas nama perseorangan sudah menyalahi aturan. Tidak hanya Cepoko, proposal lain yang mengajukan atas nama perseorangan tidak bisa menerima. Bisa mengajukan lagi periode selanjutnya dengan menyesuaikan panduan,” ujar dia.

Saat disinggung mengenai kurangnya sosialisasi mengenai mekanisme pengisian atau pembuatan proposal pengajuan, Ekarini, menerangkan petani bisa jemput bola untuk berkoordinasi dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayah masing-masing.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Copoko, Ngadiman, menilai aktivitas PPL, khususnya di wilayahnya, tidak banyak memberikan kontribusi.

Advertisement

Menurut dia, Dinas Pertanian Sragen perlu menyiapkan agenda atau cara khusus yang dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dan berkoordinasi dengan petani secara langsung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif