News
Senin, 22 Desember 2014 - 12:15 WIB

KINERJA TNI : Panglima Akui Ada Kemerosotan Disiplin Personel TNI

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Moeldoko saat masih jadi Panglima TNI (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengakui adanya kemerosotan disiplin dari para prajurit saat ini. Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan peraturan militer dasar kepada setiap prajurit.

“Ini sedang kita garap bersama menjadi sebuah upaya yang serius dan sungguh-sungguh supaya penurunanan yang kita dan masyarakat rasakan bisa teratasi,” kata Panglima TNI disela-sela Rapim TNI 2015, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014).

Advertisement

Panglima TNI mengatakan meski terjadi kemerosotan displin prajurit, namun itu hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan prajurit.

“Namun, bagi kepala staf dan panglima tni, penurunan prajurit sedikit pun tidak boleh terjadi,” ucap Panglima TNI.

Advertisement

“Namun, bagi kepala staf dan panglima tni, penurunan prajurit sedikit pun tidak boleh terjadi,” ucap Panglima TNI.

Moeldoko menjelaskan indikator adanya kemerosotan displin itu adalah munculnya berbagai bentrok atau perkelahian, baik di antara sesama anggota TNI, masyarakat maupun dengan polisi.

Kasus bentrok di Batam antara aparat TNI dengan polisi, kata dia, adalah contoh nyata yang bisa dilihat masyarakat.

Advertisement

Dia menegaskan terhadap fenomena tersebut diambil sejumlah langkah, seperti meningkatkan kesejahteraan. Kasus Batam adalah salah satu contoh karena rendahnya kesejahteraan di masyarakat.

“Memang ada sesuatu yang kurang di Batam. Nanti dilakukan perbaikan-perbaikan,” ujarnya.

Langkah lainnya adalah menindak dan memroses secara tegas kepada mereka yang melanggar hukum. Langkah itu penting untuk mengembalikan kedisiplinan anggota.

Advertisement

Langkah lainnya adalah melakukan pembinaan kepada prajurit. Kepada para prajurit terus diingatkan dan ditegakkan aturan kedisiplinan. Khusus kasus Batam, langkah pembinaan berupa memindahkan sebagian prajurit ke tempat baru.

Tim Investigasi

Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menambahkan, ada dua peristiwa bentrokan yang terjadi di Batam.

Advertisement

Menurut dia, pada peristiwa bentrokan pertama di Batam, Panglima TNI dan Kapolri sudah membentuk tim investigasi gabungan. Di mana ada indikasi dua anggota yang terlibat. Saat ini tinggal menunggu pengadilan militer.

“Saat itu juga pangdam dan danrem diganti. Semuanya tinggal tunggu persidangan,” tuturnya.

Pada peristiwa bentrokan kedua, pihaknya juga sudah melakukan penyidikan dan berkasnya sudah di oditur militer, saat ini tinggal menunggu proses peradilan militer.

“Bagi yang terindikasi melanggar disiplin ada 100 orang lebih, akan kita pindahkan ke wilayah Indonesia Timur. Saat ini komandan batalyon juga sudah diganti. Dan 570 personel sudah berada di Batujajar, Bandung untuk latihan raider,” ujar Gatot.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif