Entertainment
Senin, 22 Desember 2014 - 12:40 WIB

BAND INDIE JOGJA : Serunya Konser Rebel Responsible

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Roy Jeconiah (kanan) saat berduet bersama vokalis Captain Jack Momo, dalam konser tunggal Captain Jack bertajuk Rebel Responsible yang digelar Sabtu (20/12/2014) di GOR UNY. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Harianjogja.com, SLEMAN-Sejak pertama kali terbentuk 1999 lalu, ketika hampir semua grup band tengah berlomba menjadi band mapan dengan lagu yang easy listening agar bisa mendapatkan kontrak dari major label, tidak dengan band yang satu ini. Captain Jack. Demikian 5 remaja rantau, Momo, Zuhdil, Novan, Surya Ismeth, dan Andi menamai grup band yang mereka bentuk itu. Memilih jalur indie dengan lirik lagu cadas yang sarat perlawanan serta kritik jelas membuat banyak pihak memandang mereka sebelah mata.

“Tapi ketika itu, berkat kalian semua, kami bisa membuktikan bahwa jalan yang kami tempuh adalah jalan yang benar. Berkat kalian semua, kami bisa  membuktikan, karya kami laku 1.000 kopi hanya dengan mengandalkan label indie,” teriak Momo dari atas panggung saat konser bertajuk Rebel Responsible yang mereka gelar di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (20/12/2014) malam.

Advertisement

Sontak seruan pria yang bertindak sebagai vokalis sekaligus gitaris Captain Jack itu pun mengundang teriakan dari ribuan Monster Jackers (julukan bagi fans Captain Jack) yang didominasi remaja. Mendengar teriakan mereka, Momo dan keempat kawannya pun segera memainkan lagunya yang berjudul ‘Monoton’. Dengan hentakan drum dan distorsi yang super bising membuat lagu itu pun kian memanaskan ribuan Monster Jackers yang jingkrakannya pun semakin menjadi dan berirama.

Suhu kian meninggi, distorsi kian bising. Vokal Momo yang semakin lantang beradu dengan teriakan ribuan Monster Jackers yang bersama-sama ikut menyanyi. Nyaris tak ada satupun bait yang tak mereka hafal. Uniknya ketika semangat para Monster Jackers untuk berjingkrak-jingkrak sampai pada puncaknya, Momo dkk justru menghentikan konsernya.

Bukan selesai, melainkan ia bergeser dari panggung besar ke panggung akustik yang terletak di sisi sebelah barat. Dibuka oleh permainan seorang musisi etnik yang memainkan gambus, sebuah alat musik petik mirip mandolin yang menjadi identitas utama dari musik khas Melayu, Japin.

Advertisement

Memang, sebagai masyarakat Melayu, para personel Captain Jack sejak awal memang ingin mengangkat musik kampung halamannya itu dalam konser tunggalnya kali ini. Di panggung sisi barat, Captain Jack yang memainkan 4 buah lagu berformat akustik dengan iringan musik Japin yang dikolaborasikannya bersama ensembel. Praktis, GOR UNY yang semula bising oleh distorsi dan hentakan drum, mendadak syahdu dengan suarapetikan gitar dan gebukan drum akustik serta gesekan biola, cello, dan gambus.

Itu pun membuat Monster Jackers yang semula berdiri dan berjingkrak-jingkrak serempak duduk rapi. Dengan seksama mereka mendengarkan musik yang dimainkan idola mereka di panggung akustik sisi barat.

Mereka kian terpukau ketika Momo, dkk menyanyikan lagu ‘Dari Anakmu’. Ketika menyanyikan lagu yang mengandung pesan berupa keluhan seorang anak broken home yang kehilangan kasih sayang orangtuanya, sang vokalis Momo berduet dengan seorang sinden melayu. Jelas ini membuat Monster Jackers melongok terkagum-kagum melihat idolanya berduet dengan seorang sinden. Jika biasa mereka mendengar suara Momo yang lantang, kini mereka melihat idolanya itu menyanyi syahdu dan begitu emosional.

Advertisement

Puas membuat suasana hening, Captain Jack kembali ke panggung besar. Di panggung yang terletak di sisi sebelah timur itu mereka kembali menghentak. Dengan lagu-lagu macam ‘Monster’ dan ‘Pengkhianat’, mereka memaksa Monster Jacker untuk kembali berdiri dan berjingkrak. Bahkan di lagu ‘Pengkhianat’, Momo mengajak para fansnya untuk serempak mengacungkan jari tengah.

“Acungkan jari tengah kalian. Lawan segala yang tidak benar yang ada di sekitar kalian,” teriak Momo sembari membunyikan gitarnya yang bising.

Dalam konser berdurasi 2 jam lebih itu, Captain Jack juga memberikan kejutan lain. Ketika menyanyikan lagu ‘Berbeda Adalah Pilihan’, mendadak suara yang tak asing di dunia musik rock terdengar dari balik layar belakang panggung. Suara berat yang khas itu pun sontak membuat Monster Jackers kian berjingkrak. Suara itu tak lain adalah milik Roy Jeconiah, salah satu legenda musik rock Indonesia. Dengan mengenakan kacamata bening berframe hitam dan topi kelabu, mantan vokalis Boomerang yang kini membentuk band RI 1 itu pun tampil percaya diri menyanyikan satu tembang milik Captain Jack. Terbukti, ia turut berjingkrak ria bersama tiga personel Captain Jack di atas panggung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif