Lifestyle
Minggu, 21 Desember 2014 - 09:15 WIB

WISATA KULONPROGO : Meneropong Puncak Gunung dari Moyeng

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu kegiatan seni dan budaya yang diadakan di Puncak Moyeng belum lama ini. (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Orang banyak menyebutnya Gunung Moyeng, sekalipun tidak ada yang dapat menjelaskan arti nama itu. Gunung Moyeng lebih tepat jika disebut bukit karena ketinggiannya hanya 126 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dari Puncak Moyeng dapat menikmati pemandangan yang masih alami dan jauh dari polusi. Puncak Gunung Merapi, Merbabu, Lawu, serta Sindoro terlihat jelas dari bukit yang berada di perbatasan Dusun Tileng Desa Pendoworejo dan Dusun Sekaro Desa Giripuwo, Kecamatan Girimulyo ini.

Advertisement

Jika ingin mengadakan perjalanan dari Kota Wates setidaknya menempuh perjalanan tak lebih dari 20 kilometer menuju perbukitan Menoreh. Mencapai Puncak Moyeng tidak terlalu sulit, cukup dengan berjalan kaki sekitar sepuluh menit dari jalan desa. Kemiringan juga tidak begitu terjal, sekitar 30 derajat.

Tidak ada jalan aspal, hanya jalan setapak, sehingga harus hati-hati terlebih  pasca hujan. Puncak Gunung Moyeng berupa tanah datar berukuran seluas enam meter persegi berupa rumput dan semak dengan beberapa pohon.

Puncak Moyeng kerap digunakan sebagai tempat acara seni dan budaya rutin setiap tahun. Biasanya kegiatan dilakukan pagi hari bersamaan dengan matahari terbit. Salah seorang wisatawan asal Sleman, Danu Wira, 26, mengaku sudah beberapa kali datang ke Puncak Moyeng. Alasannya, ingin menikmati pemandangan yang indah tanpa menghabiskan banyak waktu di perjalanan.

Advertisement

“Kebetulan saya suka naik gunung, tetapi kalau meluangkan waktu naik gunung susah, jadi untuk mengobati kerinduan ya datang ke Moyeng,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif