Lifestyle
Minggu, 21 Desember 2014 - 02:00 WIB

Pilot Pesawat Berisiko Tinggi Kena Radiasi Ultraviolet

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Atraksi Udara Wong Bee, Selasa (9/12/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, CALIFORNIA—Penelitian terbaru dari Universitas California menyebutkan, pilot pesawat bisa terkena radiasi ultraviolet ketika berada di udara. Ultraviolet merupakan sinar berasal dari bagian energi matahari.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas California, Amerika Serikat, menyebutkan pilot berisiko tinggi terkena kanker kulit. Kanker kulit ini disebabkan oleh radiasi ultraviolet saat berada di dalam kokpit.

Advertisement

Dikutip dari Independent.co.uk Kamis (18/12/2014), para peneliti dari Universitas California, Amerika Serikat, mengukur tingkat radiasi ultraviolet (UV) di kokpit pesawat selama penerbangan dan membandingkannya dengan orang-orang yang terkena radiasi ultraviolet di daratan berozon tipis.

Mereka menemukan fakta pilot yang menerbangkan pesawat terbang pada ketinggian 30.000 kaki selama satu jam, bisa terkena radiasi ultraviolet A (UV-A). Hal itu sama dengan orang yang terpapar radiasi ultraviolet di daerah berozon tipis selama 20 menit.

Mereka juga menyebutkan radiasi ultraviolet bisa lebih tinggi, apabila pilot menerbangkan pesawat terbang di atas awan atau salju, karena pantulan cahaya dari permukaan salju. Hal itu tidak terjadi pada penumpang pesawat, Penumpang terlindungi body dan gorden.

Advertisement

Sebagaimana dikutip dari Medical News Today.com Kamis (18/12/2014), risiko kematian yang disebabkan karena kanker kulit dialami oleh sebagian besar penderita kanker di Amerika Serikat.  Dari 76.100 penderita kanker kulit,  9.710 orang di antaranya meninggal dunia karena kanker kulit parah.

Hasil penelitian terbaru ini diharapkan dapat meminimalisasi dampak buruk dari radiasi ultraviolet di seluruh dunia, khususnya untuk pilot pesawat terbang.

Para peneliti menerbitkan penelitian ini dalam Journal of American Medical Association: Dermatology. Disebutkan untuk mengatasinya pilot harus mengenakan tabir surya ketika menerbangkan pesawat.  (Haryo Prabancono/JIBI/Solopos)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif