Soloraya
Minggu, 21 Desember 2014 - 17:30 WIB

NARKOBA SOLO : Jelang Tahun Baru Pengiriman Sabu-Sabu dkk Naik, Polisi Gencarkan Razia

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasat Reserse Narkoba Polresta Solo Kompol Kristyono (kiri) menunjukkan barang bukti hasil tangkapan berupa 1.2 Ons Sabu-sabu dan 200 butir ineks dari tangan tersangka Agung Wibowo,30 (mengunakan penutup wajah), Sabtu (20/12/2014) , tersangka ditangkap di sebuah kos-kosan di Pasarkliwon, Solo. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO –Aparat Polresta Solo mengakui pengiriman narkoba ke Kota Bengawan cenderung meningkat memasuki akhir tahun 2014. Hal itu menyusul tertangkapnya dua kurir narkoba oleh satnarkoba Polresta Solo dengan total barang bukti (BB) 4,45 ons jenis sabu-sabu (SS) dalam 10 hari terakhir.

Menyikapi kecenderungan peningkatan pengiriman barang haram oleh para bandar narkoba itu, polisi bakal menggencarkan operasi narkoba ke berbagai wilayah di Kota Bengawan.

Advertisement

Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah, mengatakan pihaknya sudah sangat serius memberantas narkoba di Solo. Dalam setahun terakhir, satnarkoba sudah mengungkap 101 kasus narkoba dengan jumlah tersangka mencapai 109 orang. Jumlah pengungkapan kasus narkoba tersebut tertinggi di Jateng.

“Secara khusus, saya sudah perintahkan kepada semua kasat dan anggota agar tiada hari memberantas narkoba [melalui operasi rutin]. Narkoba dan minuman keras (miras) sering menjadi pemicu terjadinya tindak kejahatan. Kami tak akan menyerah untuk terus membongkar peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (21/12/2014).

Kombes Pol. Iriansyah mengakui Kota Solo telah dijadikan sebagai market narkoba oleh bandar yang berada di luar kota. Selain sebagai poros ekonomi di Jateng, Solo juga menjadi kota transisi dan penghubung bagi kota-kota besar di Jateng, Jogja, dan Jatim.

Advertisement

Melihat latar belakang tersebut, Solo dinilai menjadi target empuk bagi para bandar untuk memasarkan narkoba.

“Terkait adanya momentum akhir tahun [Natal dan Tahun Baru 2015], memang ada pengaruhnya [pengiriman narkoba ke Solo]. Di mana ada lokasi strategis dengan mobilitas penduduk sangat tinggi, otomatis para bandar menjadikan daerah tersebut sebagai lahan. Perlu diketahui juga, untuk menangkap para bandar itu sangat sulit karena mereka berada di luar kota dan menggunakan sistem terputus [hit and run]. Makanya, kami sangat membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” katanya.

Kasatnarkoba Polresta Solo, Kompol Kristiyono, menambahkan pihaknya telah aktif melakukan razia narkoba di beberapa lokasi yang dicurigai terdapat narkoba. Berbagai tempat hiburan di Solo telah dikosek untuk membendung aliran narkoba di Kota Bengawan. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan pembinaan antinarkoba di kalangan pelajar.

Advertisement

“Kami akan babat terus dan tidak ada toleransi bagi pengedar atau penyalahguna narkoba di Solo,” katanya.

Pada kesempatan itu, dirinya juga mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera membentuk Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) guna memberantas barang haram di Kota Bengawan.

“Mestinya segera dibentuk BNNK karena Solo sering dijadikan market narkoba oleh para bandar [selama ini Pemkot Solo belum membentuk BNNK],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif