Solopos.com, KARANGANYAR— Musibah tanah longsor yang beberapa hari ini terjadi di Karanganyar, ternyata bukan hanya merusak rumah warga. Bangunan sekolah pun turut menjadi korban, seperti yang terjadi pada bangunan SMPN 1 Jenawi.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru, mengatakan musibah tanah longsor yang menimpa bangunan SMPN 1 Jenawi tersebut terjadi pada Sabtu (20/12/2014) pukul 15.30 WIB.
“Tebing sepanjang 12 meter dengan tinggi tujuh meter roboh, hingga menimpa tembok ruang tata usaha (TU). Akhirnya tembok ruang tersebut jebol sepanjang empat meter dan lebar 1,5 meter,” ungkap dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Minggu (21/12/2014).
Selain itu pada hari yang sama, longsor juga terjadi di Banaran RT 001 RW 001 Ukirsawit, Jatiyoso. Satu orang warga bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit karena tertimpa longsoran tanah.
“Jadi ada tebing longsor di belakang rumah korban dan sempat menyumbat saluran air di belakang rumah korban. Bermaksud membersihkan saluran air itu, korban justru tertimpa material longsoran. Korban yang dalam posisi jongkok, tertimbun hingga lehernya,” kata dia. Setelah dievakuasi, korban dibawa ke rumah sakit di Matesih.
Heru mengatakan intensitas hujan yang turun beberapa hari ini telah menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor di beberapa lokasi di Kabupaten Karanganyar beberap[a hari ini. Pada Jumat (19/12) saja sudah terjadi tanah longsor di 12 titik di wilayah Jenawi dan Ngargoyoso.
Untuk wilayah Ngargoyoso, tanah longsor terjadi di Puntukrejo, Kemuning, Segorogunung, Ngledok, dan Girimulyo. Sedangkan di Jenawi, tanah longsor terjadi di Seloromo dan Balong. “Di masing-masong daerah terdapat satu titik, sedangkan di Seloromo ada enam titik dan di Segorogunung ada dua titik,” kata dia.
Musibah tersebut menyebabkan enam rumah mengalami rusak ringan, dan dua rumah mengalami rusak berat. Tapi masih ada beberapa rumah warga yang kondisinya terancam longsor. Menurutnya, total kerugian dari musibah tersebut mencapai sekitar Rp 99 juta.