Jateng
Minggu, 21 Desember 2014 - 21:50 WIB

BANJIR DI CILACAP : Setelah Merenggut 11 Desa, Genangan Air Kini Meluas

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir di Sukoharjo pada 17 Desember 2014. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Ilustrasi banjir . (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, CILACAP– Bencana banjir yang melanda Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meluas, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Supriyanto.

Advertisement

“Selain 11 desa di Kecamatan Sidareja, Kedungreja, dan Gandrungmangu, banjir juga melanda dua desa di Kecamatan Kroya,” kata Supriyanto seperti dikutip Antara, Minggu (21/12/2014).

Dia mengatakan bahwa banjir yang melanda tujuh desa di Kecamatan Sidareja sejak Kamis (18/12/2014) malam mengakibatkan 106 keluarga mengungsi ke sejumlah lokasi di antaranya Aula Koramil Sidareja karena genangan air semakin tinggi.

Advertisement

Dia mengatakan bahwa banjir yang melanda tujuh desa di Kecamatan Sidareja sejak Kamis (18/12/2014) malam mengakibatkan 106 keluarga mengungsi ke sejumlah lokasi di antaranya Aula Koramil Sidareja karena genangan air semakin tinggi.

Menurut dia, tujuh desa di Kecamatan Sidareja yang terendam banjir, yakni Tinggarjaya, Sidareja, Gunungreja, Sidamulya, Sudagaran, Margasari, dan Tegalsari dengan ketinggian air berkisar 80-100 centimeter.

“Dini hari tadi, sekitar pukul 02.00 WIB, ada 40 keluarga, sekarang sudah sekitar 106 keluarga,” katanya.

Advertisement

Akan tetapi, kata dia, tidak semua warga yang rumahnya tergenang banjir ikut mengungsi.

Demikian pula dengan banjir di Desa Wringinharjo, Kecamatan Gandrungmangu, belum mengakibatkan terjadinya pengungsian.

Ia mengatakan bahwa banjir di Kecamatan Kroya melanda Desa Mujur dan Mujur Lor dengan ketinggian air berkisar 80-100 centimeter sehingga ada sekitar 400 keluarga yang terdampak.

Advertisement

“Kami sedang ungsikan mereka ke sejumlah lokasi seperti balai desa,” katanya.

Lebih lanjut, Supriyanto mengatakan bahwa banjir di Kecamatan Majenang, yang terjadi pada Sabtu (20/12) sudah surut sehingga masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing setelah sempat mengungsi.

Menurut dia, banjir tersebut terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Cikawung di dua titik sehingga merendam 75 rumah di Desa Mulyasari, 15 rumah di Desa Mulyadadi, 50 rumah di Desa Padangsari.

Advertisement

“Selain banjir, 34 rumah di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, terancam longsor. Bahkan, hari ini, ada empat rumah yang kami minta untuk dikosongkan karena ada rekahan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif