Jateng
Minggu, 21 Desember 2014 - 22:50 WIB

ANTISIPASI BENCANA : UGM Pasang Alat Peringatan Tanah Longsor di Banjarnegara

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Universitas Gadjah Mada Jogja, memasang lima unit landslide early warning system (LEWS) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Advertisement

“Hari ini, UGM akan memasang peralatan di Banjarnegara. Dari 10 unit LEWS yang akan dipasang UGM terdistribusi di Banjarnegara sebanyak lima unit, serta Kulonprogo, Bandung Barat, Pekalongan, Banyumas, dan Magelang masing-masing satu unit,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho seperti dikutip Antara, Sabtu (20/12/2014).

Selain dari UGM, kata dia, sebanyak 10 unit LEWS dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi juga akan dipasang di sejumlah daerah, yakni Wonosobo sebanyak lima unit, Jawa Tengah bagian selatan sebanyak empat unit, serta Magelang satu unit.

Sebelumnya, lanjut dia, UGM bekerja sama dengan BNPB dan Pertamina telah memasang 14 unit LEWS di beberapa tempat, yakni Karanganyar sebanyak dua unit serta Banjarnegara, Situbondo, Sulawesi Utara, Tasikmalaya, Garut, Tanggamus, Argomakmur Bengkulu, Baturaja, Sungai Penuh, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan masing-masing.

Advertisement

Menurut dia, PVMBG juga telah memasang lima unit LEWS di beberapa lokasi, yakni Magelang sebanyak dua unit serta Karanganyar, Purworejo, dan Cilacap masing-masing satu unit.

Ia mengatakan bahwa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah memasang LEWS di Agam dan Balikpapan masing-masing satu unit, serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memasang LEWS di Garut.

“Semua LEWS tersebut adalah karya anak bangsa Indonesia sehingga perlu diapresiasi dan digunakan. Bahkan, pemerintah Myanmar pernah membeli LEWS produk UGM untuk dipasang di Myanmar pada tahun 2012,” katanya.

Advertisement

Sutopo mengharapkan pemerintah daerah yang memiliki daerah rawan longsor memanfaatkan peralatan LEWS karena sangat diperlukan masyarakat.

“Begitu juga dengan dunia usaha melalui program CSR (Corporate Social Reponsibility) dapat juga membangun sistem peringatan dini longsor atau bencana lainnya. Jika selama ini bantuan diberikan saat tanggap darurat maka dapat dialihkan dalam bentuk pencegahan bencana dengan peringatan dini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif