Jogja
Sabtu, 20 Desember 2014 - 12:20 WIB

PENIPUAN LEWAT FACEBOOK : Briptu Gadungan Tipu Janda

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menunjukkan foto Briptu Asep Joko Kuspriyanto anggota Bid Propam Polda DIY yang sempat disalahgunakan untuk melakukan penipuan menggaet janda oleh tersangka Ignatius, Jumat (19/18/2014). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN – Seorang janda beranak dua, IK, 33, asal Ronggomulyo, Tuban, Jawa Timur tertipu akun facebook palsu sejak empat tahun terakhir. Pelaku yang mengaku sebagai anggota Polri yakni Ignatius, 41, ditangkap di rumahnya Dusun Kanutan RT 003 Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Kamis (18/12/2014).

Peristiwa penipuan itu berawal saat korban berteman dengan Ignatius melaluis situs jejaring sosial dengan menggunakan akun Ase’nk Setiaji. Dalam akun tersebut tersangka menggunakan foto wajah asli milik Briptu Asep Joko Kuspriyanto yang merupakan Bintara Bid Propam Polda DIY. Dengan mengaku sebagai polisi berwajah ganteng, tersangka berhasil memperdayai korban IK via facebook selama empat tahun.

Advertisement

“Mulai komunikasi lewat facebook sudah empat tahun,” ungkap IK saat dihadirkan di Mapolda DIY, Jumat (19/12/2014) sore.

Dalam komunikasi itu, lanjutnya, tersangka memang kerap memanggilnya dengan mesra. Hal yang membuat ia awalnya percaya bahwa tersangka anggota Polda DIY adalah karena foto di akun yang berpakaian dinas. Selain itu tersangka juga sangat memahami seluk beluk Polda DIY serta sejumlah bahasa di ranah kepolisian. Tersangka juga kerap menggunakan bahasa lugas, tegas dan dibumbui nuansa akademis. Rayuan itu membuatnya memiliki semangat baru dalam menjalin hubungan dengan polisi gadungan itu.

“Lihat dia menggunakan foto seperti ini, siapa yang tidak tertarik coba,” ujar IK sembari menunjukkan foto Briptu Asep Joko Kuspriyanto yang dipasang di akun tersangka.

Advertisement

Selain melalui facebook, IK pun menjalin komunikasi dengan tersangka melalui ponsel. Tak jarang tersangka memberikan semangat kepada IK layaknya seorang pria yang tengah mendekati hati wanita. Tersangka selalu memberikan perhatian penuh. Bahkan dari bangun tidur hingga akan tidur lagi pun korban kerap mendapatkan perhatian. Dari sikap itulah IK kian menjadi penurut ketika tersangka meminta sesuatu. Tak jarang korban pun rela mengirimkan pulsa kepada tersangka saat diminta dengan alasan tersangka jauh dari kios penjual pulsa.

Meski berkomunikasi sudah lama, tetapi baik tersangka maupun korban tidak pernah bertemu. Korban sendiri mengaku memang tidak ingin bertemu karena ia hanya memanfaatkan polisi gadungan itu sebagai penyemangat hidup.

“Kalau lewat bbm sejak enam bulan terakhir. Biasa tanya kalau pagi sayang lagi apa dan lain-lain. Untuk semangat saja,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif