Entertainment
Jumat, 19 Desember 2014 - 21:15 WIB

TRENDING SOSMED : Ahmad Dhani Minta Pejabat Ini Digantung di Monas

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ahmad Dhani dukung Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014 (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SOLO – Ahmad Dhani kembali mengomentari Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK. Dhani mengecam pejabat yang berniat menjual aset negara.

Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang ingin menjual gedung kementerian BUMN disindir musisi, Ahmad Dhani.

Advertisement

Simpatisan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014 lalu ini memang tak langsung menyebut Rini Soemarno. Namun sejumlah pengguna Twitter meyakini Dhani sedang membicarakan politisi PDIP itu. Apalagi, Dhani memang dikenal vokal dalam mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi-JK.

Dhani mengatakan pejabat yang berencana menjual aset negara harus digantung di Monas.

“Gantung di Monas pejabat siapa saja yg mau jual aset negara…ADP,” tulis Ahmad Dhani melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (18/12/2014).

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Jumat (19/12/2014) siang, kicauan ini jadi yang teropuler di antara postingan lain milik Ahmad Dhani. Kicauan sudah di-retweet 245 kali dan difavoritkan oleh 63 akun.

Sebelum Dhani, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon juga mengkritisi kebijakan Rini. Fadli Zon menganggap langkah Rini menjual gdung BUMN aneh. Dia curiga Rini akan menjual aset BUMN nantinya.

“Kalau masalah penjualan itu menurut saya cara berpikirnya terbalik. Seharusnya Meneg BUMN itu cara berfikirnya kreatif. Kalau hanya menjual seperti itu, jangan-jangan sebentar lagi BUMN mau dijualin,” kata Fadli dikutip Solopos.com dari Detik, Jumat (19/12/2014).

Advertisement

Rini Soemarno sebenarnya telah mengkonfirmasi rencana penjualan Gedung BUMN ini. Dirinya berniat menjual gedung yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan No.13, Jakarta Pusat tersebut karena menganggap biaya operasional yang tinggi.

“Operasional cost-nya besar. Kami melihat ini berat, mesin pendinginnya tersentralisasi, gedung tinggi dan jumlah pegawai sedikit,” kata Rini, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (15/12/2014).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif