Soloraya
Jumat, 19 Desember 2014 - 22:14 WIB

PROSTITUSI SRAGEN : Bisnis Esek-Esek Bayanan, Tarif Pemandu Karaoke Rp150.000-Rp1 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di sekitar warung penyedia jasa pemandu karaoke yang berada di dekat pemandian air panas Bayanan, Sragen, Sambirejo, Sabtu (13/12/2014). (Irawan Sapto Adi/JIBI

Solopos.com, SRAGEN—Ada bisnis esek-esek di wisata pemandian air panas Dukuh Bayanan, Desa Jembean, Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Ada Dukuh Bayanan yang merupakan lokasi prostitusi ilegal berkedok fasilitas pendukung wisata pemandian air panas. Bayanan terletak di Desa Jembean, Kecamatan Sambirejo, 17 kilometer dari pusat kota Kabupaten Sragen.

Advertisement

Puluhan wanita cantik siap menemani para pria hidung belang di penginapan, warung, dan tempat karaoke di sekitar pemandian air panas.

Saat Solopos.com, menyambangi lokasi itu Sabtu (13/12/2014), Solopos.com justru ditawari minuman beralkohol tanpa malu-malu.

Saat sampai di halaman salah satu warung yang terletak paling dekat dengan lokasi pemandian air panas, dua wanita cantik, salah satunya muda berumur 20-an tahun, SA, menawarkan bir.

Advertisement

Bukan itu saja, tawaran lain pun menghampiri Solopos.com. Si cantik SA menawarkan jasa pemandu karaoke. “Enggak pesan cewek sekarang mas? Yang kayak gimana?” kata SA.

SA lantas menjelaskan untuk jasa short time para pemandu karaoke tersebut menarik biaya mulai dari Rp150.000. Sedangkan jika booking dalam waktu yang lama, bisa mencapai Rp1 juta.

Bisnis “wisata malam” di kompleks tersebut memang menggeliat mulai matahari terbenam. Ketika hari bergerak malam, warung-warung di sekitar wisata pemandian air panas mulai ramai.

Advertisement

Seorang laki-laki pemilik warung lainnya, NG, mengatakan pengunjung banyak datang pada Minggu atau hari libur, terutama pada malam hari.

“Kalau hari biasa, termasuk Sabtu, ya biasa saja [jumlah pengunjung] tidak begitu banyak. Namun, saat sore hari meski hari biasa jumlah pengunjung pasti terus bertambah banyak,” kata NG.

Jumlah tersebut berdasar pendataan yang dilakukan Pemdes Jambeyan, warga, dan kepolisian setempat setelah aktivitas esek-esek Gunung Kemukus banyak diberitakan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif