SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Harianjogja.com, JOGJA—Warga Ngadiwinatan, Kecamatan Ngampilan Kota Jogja berkukuh menolak pembangunan Hotel Cordella menyusul adanya seorang warga yang pingsan mendengar suara dentuman benda seberat lima ton yang dijatuhkan dengan sengaja.
Benda seberat lima ton dijatuhkan dari ketinggian sekitar satu sampai dua meter, Selasa (16/12/2014), sekitar pukul 14.00 WIB. Warga Ngadiwinatan menyayangkan proses tersebut dilakukan tanpa melewati sosialisasi terlebih dahulu.
“Dentuman suara yang ditimbulkan diikuti efek seperti gempa,” ujar Koordinator Forum Komunikasi Keadilan Warga Ngadiwinatan, Setiawan, Rabu (17/12/2014).
Terlebih lagi, tak hanya masalah suara dan getaran, warga mempertanyakan manajemen hotel yang telah melanjutkan pembangunan sekitar sebulan belakangan, tanpa terlebih dahulu mengajak warga berembuk.
Warga, kata Setiawan, sesungguhnya tidak menghalang-halangi pembangunan. Hanya saja, sejauh ini hak mereka sebagai warga sekitar telah diabaikan.
“Jangan mentang-mentang punya modal, tidak ada sosialisasi yang optimal bersama,” paparnya.
Kepala Seksi Operasional Dinas Ketertiban Jogja Bayu Laksmono mengatakan sampai saat ini belum ada titik temu antara hotel dan warga berdasarkan mediasi yang pernah dilakukan. Sejauh ini Cordella sudah mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).
Kepala Dinas Perizinan Jogja Heri Karyawan mengungkapkan Cordella telah memenuhi seluruh persyaratan pembangunan hotel, baik teknis dan administrasi.
Hotel itu tidak perlu mengajukan izin melanjutkan pembangunan meski sempat dihentikan pengerjaannya. Untuk dentuman yang dikeluhkan warga, menjadi tanggung jawab kontraktor atau hotel.
“Kami [Dinas Perizinan] akan mengevaluasi izin pembangunan hotel apabila terbukti melanggar,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengaduan Dinas Perizinan Jogja Sutarto menegaskan akan meninjau lapangan untuk menindaklanjuti aduan warga Ngadiwinatan atas pembangunan Hotel Cordella.