SOLOPOS.COM - Gedung Kementerian BUMN (JIBI/Solopos/Antara)
Solopos.com, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengemukakan Gedung Kementerian BUMN di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sebaiknya digunakan instansi lain daripada dijual.
Apalagi, kata Fahri kepada pers di Jakarta, Kamis [18/12/2014], ada puluhan gedung pemerintah yang masih akan dibangun dengan biaya APBN.
“Coret aja [alokasi untuk gedung baru] di APBN. Tidak usah dibangun, suruh pindah ke situ,” ujar Fahri menanggapi wacana penjualan gedung Kementerian BUMN.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengatakan akan menawarkan aset gedung Kementerian BUMN 21 lantai di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, untuk efisiensi dan fokus pada pengelolaan BUMN.
Gedung yang sebelumnya merupakan milik PT Garuda Indonesia tersebut terletak di kawasan ring I berhadapan dengan Monumen Nasional.
“Kami akan jual gedung ini. Akan kami tawarkan kepada Pemda Provinsi DKI Jakarta, ataupun kepada instansi pemerintahan yang berminat. Kalau Pak Ahok [Gubernur DKI] mau membeli, silahkan,” kata Rini, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (15/12/2014).
Menurut Rini, keputusan untuk melepas gedung tersebut supaya Kementerian BUMN fokus dalam tugasnya mengelola perusahaan milik negara, bukan mengelola gedung.
Lebih lanjut, Fahri mengatakan mekanisme pelepasan aset negara sebenarnya sangat sulit. Untuk melepas aset harus dibentuk tim tender dan di dalam tim tender itu dicurigai selalu ada permainan.
“Kalau harganya aneh, nanti dicurigai. Kan jadi rumit. Jadi kalau menurut saya, coret saja gedung yang mau dibangun,” katanya.
Politikus PKS ini mengatakan terkait wacana itu harus dibahas dengan Kemenkeu.
“Panggil saja Menkeu. Coret [rencana pembangunan gedung baru]. Pindahkan saja ke gedung yang kosong,” katanya.