SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)
Kanalsemarang.com, MAGELANG – Sejumlah desa rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Magelang dipasangi alat early warning system (EWS) sebagai upaya antisipasi dan pengurangan risiko bencana, kata Kepala Bidang Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo.
Joko di Magelang, Kamis, mengatakan desa yang telah dipasangi EWS, yakni Desa Genito Kecamatan Windusari, Ngargoretno dan Sidosari Kecamatan Salaman dan di Desa Balai Agung Kecamatan Grabag.
“Saat ini kami baru survei di Dusun Mudan dan Semen di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan. Selain itu di Desa Balai Agung Kecamatan Grabag yang rencananya akan kami tambah alatnya. Kemudian juga di Desa Kalisalak dan Kalirejo Kecamatan Salaman,” katanya seperti dikutip Antara, Kamis (18/12/2014).
Ia menuturkan EWS sangat penting sebagai salah satu upaya antisipasi dan bentuk pengurangan risiko bencana yang dilakukan BPBD.
Ia mengatakan pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya antisipasi, antara lain sosialisasi dan pembentukan desa tangguh bencana serta pembuatan posko bencana di sejumlah desa rawan bencana terutama tanah longsor.
“Beberapa kegiatan itu sudah kami lakukan, saat ini tinggal memasang EWS itu saja. Namun sebelumnya, kami bersama tim dari BPPTKG Yogyakarta dan ESDM Propinsi Jawa Tengah serta sejumlah perguruan tinggi melakukan survei lokasi,” katanya.
Kepala Desa Salamkanci, Mustofa mengakui jika di dua dusunnya memang sering terjadi tanah longsor. Bahkan pernah beberapa kali rumah warga rusak terkena longsoran. Hanya saja, hingga saat ini belum ada laporan tentang korban jiwa.
“Korban jiwa memang belum pernah dan semoga tidak pernah ada. Hanya kejadian tanah longsor sudah sering terjadi di dua dusun ini,” katanya.