SOLOPOS.COM - Penyanyi cilik Rusia, Masha Kuznetsova buta sebelah setelah menjalani pewarnaan bulu mata dan alis (Dailymail)
Harianjogja.com, RUSIA-Adalah Masha Kuznetsova, 13. Demi menunjang aktivitas di panggung, remaja ini menjalani pewarnaan bulu mata dan alis. Begitu membuka mata, bukannya cantik yang di dapat melainkan rasa terbakar yang parah.
Semua bermula saat Masha akan manggung, daripada menggunakan maskara setiap akan tampil, orang tua gadis ini memutuskan mewarnai bulu mata anaknya. Masha pun dibawa ke salon kecantikan di Volgograd, sebelah barat daya Rusia. Pasangan itu mengatakan pewarnaan bulu dan alis mata ini senilai £3 [Rp59.966,22].
“Mereka [petugas di salon kecantikan] tidak pernah memberikan peringatan mengenai risiko perawatan. Kami tidak pernah menyangka ‘mimpi liar’ kami mendandani Masha justru menimbulkan luka dan membekas di wajahnya karena terbakar bahan kimia. Satu matanya juga mengalami kebutaan,” jelas ayah Masha, Sergey Kuznetsov, 42, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (15/12/2014).
Kejadian ini terjadi dua bulan lalu, tetapi Masha sampai saat ini masih mengalami rasa sakit dan kesulitan menjalani aktivitas keartisan.
“Sebenarnya tidak dapat manggung adalah ketakutan kami yang terakhir. Fakta dia merasakan sakit yang parah merupakan bencana untuk putri kami,” paparnya.
Pewarnaan bulu mata dan alis, imbuhnya, merupakan rekomendasi langsung petugas kecantikan. Karena proses yang singkat dan hasilnya yang cepat membuat orang tua Masha setuju mendapatkan perawatan tersebut.
“Yang membuat kami lebih kecewa, mereka [petugas kecantikan] sama sekali tidak meminta maaf walau mereka melakukan kesalahan. Saat ini saya menuntut mereka ke pengadilan untuk meminta kompensasi,” kata dia.
Semula, Masha adalah anak periang dan selalu terlihat bahagia. Sekarang gadis kecil ini memilih sembunyi di kamar setiap saat. Masha merasa bahagia saat dirinya terpilih sebagai penyanyi solo dalam Volhograd Cossack ensemble.
Pakar kecantikan, Elena Antonova, 33, kepada media Rusia mengatakan jika bahan kimia yang dipergunakan untuk proses pewarnaan tidak bercampur sempurna dapat dengan mudah menimbulkan rasa terbakar seperti yang dirasakan gadis berusia 13 tahun itu.
