News
Rabu, 17 Desember 2014 - 10:03 WIB

SOLOPOS HARI INI : Rp10 Miliar Rina dari Jenmanii, Teror di Pakistan, hingga Kisah Pemandu Karaoke

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Rabu, 18 Desember 2014

Solopos.com, SOLO – Mantan Bupati Karanganyar, Rina Iriani, mengaku memiliki uang Rp10 miliar dari hasil bisnis tanaman hias jenmanii selama 2006-2008. Rina juga mengaku kekayaannya senilai Rp60 miliar ludes karena dihabiskan mantan suaminya, Tony Iwan Haryono.

Laporan ini jadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (17/12/2014). Kabar lain, aksi penyanderaan kembali terjadi.

Advertisement

Setelah Australia diguncang penyanderaan seorang pria bersenjata terhadap puluhan pengunjung dan karyawan Lindt Cafe di Sydney, Senin (15/12/2014), kini Pakistan juga mengalami hal serupa bahkan lebih parah.

Solopos hari ini juga mengungkap kisah pemandu karaoke. Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Rabu, 17 Desember 2014;

SIDANG KASUS GLA: Rp10 Miliar Rina dari Jenmanii

Advertisement

Mantan Bupati Karanganyar, Rina Iriani, mengaku memiliki uang Rp10 miliar dari hasil bisnis tanaman hias jenmanii selama 2006-2008. Rina juga mengaku kekayaannya senilai Rp60 miliar ludes karena dihabiskan Tony Iwan Haryono, mantan suami Rina.

Keterangan Rina ini terungkap dalam lanjutan sidang kasus dugaan korupsi proyek perumahan bersubsidi Griya Lawu Asri (GLA) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Selasa (16/12). Sidang yang dipimpin hakim ketua, Dwiarso Budi, dan hakim anggota, Gatot Susanto dan Kalimatul Jumro, ini mengagendakan pemeriksaan terdakwa Rina.

”Selama menjabat sebagai Bupati Karanganyar, saya empat kali melaporkan LHKPN [Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara], pertama nilainya Rp60 miliar, tapi pada LHKPN berikutnya uangnya habis diambil Pak Tony,” ujar Rina sambil terisak saat menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum (JPU) mengenai harta kekayaannya.

Saat ditanya berapa penghasilan yang diperolehnya, Rina yang kemarin mengenakan baju terusan warna pink ditutup jas putih, dipadu dengan jilbab merah muda ini mengungkapkan dari gaji Bupati Karanganyar senilai Rp6 juta, usaha salon antara Rp5 juta-Rp7 juta, serta dari bisnis tanaman hias jenmanii.

Advertisement

”Pendapatan dari bisnis jual-beli jenmanii selama 2006-2008 senilai Rp10 miliar,” beber Rina saat menjawab pertanyaan dari pengacaranya, M. Taufiq. ”Saya mohon perhatian majelis hakim supaya mencermati keganjilan perkara [GLA] ini sebab saat saya menikah dengan Pak Tony ternyata sudah mempunyai istri dan anak. Saya tidak tahu,” ungkap Rina terisak.

Dalam persidangan kemarin juga terungkap pengakuan Rina yang tidak pernah melaporkan penghasilannya yang berasal dari bisnis tanaman hias dalam LHKPN. ”Karena ini hobi, banyak yang tertarik untuk membeli. Jadi tidak saya laporkan,” kata Rina Iriani.

(Baca Juga: Tak Laporkan Bisnis Anthurium, Rina Iriani Sebut karena Sifatnya Hobi, Elite Parpol di Karanganyar Mengelak Terlibat GLA, Kejakti Buru Tersangka Lain Penerima Dana GLA)

TEROR DI PESHAWAR: Taliban Serbu Sekolah, 126 Siswa dan Guru Tewas

Advertisement

Aksi penyanderaan kembali terjadi. Setelah Australia diguncang penyanderaan seorang pria bersenjata terhadap puluhan pengunjung dan karyawan Lindt Cafe di Sydney, Senin (15/12), kini Pakistan juga mengalami hal serupa bahkan lebih parah.

Para militan Taliban menyerang sebuah sekolah di KotaPeshawar, Pakistan, Selasa (16/12). Mereka menyandera ratusan siswa dan guru di sekolah yang dikelola militer Pakistan itu. Kantor Berita Reuters menyebut sekitar 500 orang terdiri atas para siswa dan guru berada di sekolah setempat saat penyerangan terjadi. Sebagian besar dari mereka disandera dan dijadikan tameng hidup militan Taliban.

Korban jiwa pun berjatuhan dalam insiden ini. Ratusan orang sebagian besar adalah siswa sekolah tersebut mengembuskan napas terakhir setelah diterjang timah panas (peluru). Hingga pukul 21.30 WIB, militer Pakistan menyatakan sedikitnya 126 orang tewas dan 122 orang terluka dalam aksi penyanderaan ini.

(Baca Juga: Kisah Mengharukan di Balik Hashtag #illridewithyou, Aksi Penyanderaan di Kafe Lindt Berakhir, Pelaku dan 2 Sandera Tewas, Nasib Puluhan Orang di Kafe Lindt Belum Jelas) (Taliban Serang Sekolah, 141 Tewas)

Advertisement

DUNIA MALAM: Tabir Gelap Si Pemandu Karaoke

Kisah pemandu lagu di tempat karaoke tak bisa dilepaskan dari cerita kehidupan malam di Soloraya. Simak ceritanya di Harian Umum Solopos edisi Rabu, 17 Desember 2014.

(Baca Juga: Kisah Pemandu Lagu Karaoke: Jadi PL Sejak Kelas III SMP, Kisah Pemandu Lagu Karaoke: Sebulan Kantongi Rp17 Juta!, Kisah Pemandu Lagu Karaoke: Goyang Pinggul dan Rupiah pun Diselipkan ke Kaus, Kisah Pemandu Lagu Karaoke: Kuliah Sambil Jadi PL)

MUSIBAH BANJARNEGARA: Bau Menyengat Tercium di Lokasi Longsor

Tim SAR Gabungan masih terus mencari dan mengevakuasi jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Bau tidak sedap mulai tercium di lokasi bencana.

”Bau busuk tanah ini, ke mungkinan dari kondisi jenazah yang tiga hari ini tertimbun tanah sudah tiga hari terakhir belum ditemukan,” kata Koordinator Sukarelawan SAR Muhammadiyah Temanggung, Endro Risbiyanto, Selasa (16/12).

Advertisement

Untuk memudahkan proses evakuasi korban, Tim SAR Gabungan harus menggunakan masker. Menurut Endro, saat ini keberadaan jenazah yang berhasil dievakuasi mulai sulit diidentifi kasi karena sudah mulai rusak dan membusuk. ”Jenazah yang ditemukan hari ini, tubuhnya sudah menghitam dan berbau busuk,” ujarnya.

Sementara itu jumlah korban tewas akibat bencana tanah longsor di Dusun Jomblang, Kecamatan Karangkobar, Jawa Tengah, sampai dengan Selasa mencapai 64 jiwa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BN PB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pada Selasa tim gabungan berhasil menemukan delapan jenazah dan satu potongan kaki perempuan.

Dengan demikian, ujarnya, jumlah korban yang berhasil ditemukan hingga Selasa pukul 17.15 WIB adalah 64 orang tewas. Sebanyak 41 di antaranya adalah laki-laki dan 23 perempuan. Dari 64 korban tersebut, ujarnya, sebanyak 6 korban belum dapat diindentifi kasi.

”Korban yang masih dicari adalah 44 orang,” ujarnya dalam pesan tertulis yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI).

(Baca Juga: 64 Jenazah Ditemukan, DPR Siap Fasilitasi Relokasi Korban Longsor, Longsor Lagi, 400 Jiwa di Punggelan Mengungsi, PNS Kota Semarang Sumbang Rp129 Juta untuk Korban Longsor, Korban Ditemukan Sudah 64 Orang, Pencarian Terkendala Cuaca)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif