Soloraya
Rabu, 17 Desember 2014 - 00:08 WIB

SOLO UNDERCOVER : Kisah Pemandu Lagu Karaoke: Goyang Pinggul dan Rupiah pun Diselipkan ke Kaus

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi PSK (JIBI/Dok)

Solopos.com, SOLO—Tempat karaoke di Soloraya khususnya Solo kian menjamur. Solo undercover kali ini mengulas mengenai kisah pemandu lagu (PL) di tempat karaoke. Kehidupan mereka tak bisa dilepaskan dari cerita kehidupan malam di Soloraya. (Baca: Kuliah Sambil Jadi PL)

Malam telah beranjak larut. Lalu lalang jalan protokol di Kota Bengawan mulai lengang. Namun denyut kehidupan malam di ruang karaoke baru dimulai. Kelap kelip lampu warna-warni, selaras berpadu dengan iringan musik yang diputar dari dua pengeras suara yang memekakkan telinga.

Advertisement

Enam pengunjung laki-laki berusia 30 tahun-50 tahun terlihat duduk bersama dalam ruangan karaoke keluarga yang terletak di Solo timur, belum lama ini.

Mereka melepas penat bersama kolega setelah seharian bekerja. Selepas bergiliran menyanyikan lagu favorit yang kebanyakan bergenre dangdut, pintu ruang berukuran 4 m x 5 m tersebut diketuk.

Advertisement

Mereka melepas penat bersama kolega setelah seharian bekerja. Selepas bergiliran menyanyikan lagu favorit yang kebanyakan bergenre dangdut, pintu ruang berukuran 4 m x 5 m tersebut diketuk.

Tiga pemandu lagu (PL) datang bersama pesanan rokok sejumlah merek dan beberapa botol minuman beralkohol.

Mereka bersalaman dan memperkenalkan dirinya masing-masing. Setelah itu, pesta menyanyi bersama resmi dimulai.

Advertisement

Saat lagu dangdut koplo Terlena diputar, seorang pemandu berbalut tank top hitam dan celana jin super pendek menawari salah satu tamu untuk berduet bersama.

“Jangan duduk aja Mas, yuk sini joget bareng aku,” ajaknya.

Dua jam berlalu tanpa terasa, saat lagu dangdut koplo Kehilangan mulai diputar. Salah satu tamu meminta para pemandu lagu menunjukkan kemampuannya bergoyang.

Advertisement

Mereka pun meliukkan pinggang sembari mengangkat tangannya ke atas di atas meja pendek yang diletakkan persis di depan sofa.

Ingar bingar “pesta pribadi” kecil yang tengah digelar itu terus bergulir hingga hampir lima jam.

Di sela sesi menyanyi bersama, para tamu menyelipkan lembaran puluhan ribu rupiah ke balik kaus yang dikenakan para pemandu.

Advertisement

“Acara karaoke seperti ini untuk melepas penat sekaligus bertemu kolega,” kata Tegar, 31, saat berbincang dengan Solopos.com, belum lama ini.

Menurut Tegar, untuk melepas penat selama lima jam ditemani pemandu karaoke dan suguhan racikan minuman keras, mereka merogoh kocek hingga Rp1,8 juta.

“Total hampir Rp1,8 juta. Kebetulan ada salah satu teman yang habis mendapatkan rezeki lebih,” tuturnya.

Lain gaya karaoke para lelaki mapan, lain lagi gaya “jajan” pemandu lagu kelas mahasiswa. Robert, 21, bersama tiga temannya memilih karaoke keluarga yang lebih murah dengan tarif sewa pemandu karaoke tiap orang Rp75.000/jam.

Pekan lalu, mahasiswa semester akhir perguruan tinggi di Solo ini bersama temannya menyewa tiga jam ruang karaoke untuk melepas penat.

“Ada 20 PL yang ditawarkan seseorang yang kami panggil Mami. Kami pilih dua orang buat nemenin nyanyi,” jelasnya saat ditemui Solopos.com, Senin (24/11/2014) malam.

Dalam ruang karaoke berukuran 2 m x 3 m tersebut, Robert bernyanyi sembari menari bersama para pemandu yang rata-rata seumuran dengan mereka.

“Kami paling menanyi sambil berangkulan. Kalau capai, mreka [PL] yang joget sambil menyanyi, kami mengamati. Tapi memang tidak lebih dari itu,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif