Jogja
Rabu, 17 Desember 2014 - 15:40 WIB

KASUS MIRAS SLEMAN : Sempat Diperingatkan, Gunawan Nekat Jualan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tilustrasi miras (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN-Polres Sleman resmi menahan dan menetapkan tersangka penjual miras maut. Selain itu korban tewas akibat miras bertambah menjadi empat orang dan dua orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, satu diantaranya kritis.

Dari penangkapan ini, barang bukti yang diamankan antara lain 25 botol plastik bekas minuman keras yang diambil dari rumah Gunawan. Serta
enam botol bekas miras serta empat botol minuman soda dan dua botol bekas minuman suplemen dari yang diamankan dari TKP sekitar rumah
Agus di RT 02 RW 13 Jogokerten.

Advertisement

“Kami juga mengirimkan sampel barang bukti ke Balai POM,” ungkap Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin, Selasa (16/12/2014).

Tersangka Gunawan yang biasa disapa Gombloh mengakui bahwa telah menjual miras maut itu. Ia meladeni saat almarhum Budi dan Agus
membeli enam botol miras. Tiap botol ukuran 600 mililiter dijual Rp12.000. Ia mengaku tidak mengetahui cara meracik miras tersebut karena
hanya dipasok oleh kerabatnya. Tiap botol ia mendapatkan keuntungan Rp2000. Ia menjual oplosan itu sejak dua bulan terakhir. “Tapi itu
kayaknya hanya biasa tidak ada campuran macam-macam, itu beningan saya dikirimi kemudian pembeli datang ke rumah,” ungkapnya.

Secara terpisah Catur Edi Widodo, 23, yang tak lain masih kerabat Gunawan juga mengakui bahwa Gunawan tinggal serumahnya dengannya di
Jogokerten. Ia sudah pernah mengingatkan Gunawan agar tidak berjualan miras kendati demikian tetap nekat berjualan. Pada Selasa
(16/12/2014) kemarin Catur juga dirawat di RS Rejodani Sleman. Ia sempat disebut-sebut sebagai penjual miras yang juga menjadi korban miras
oplosan. Tetapi dibantah oleh Catur.

Advertisement

“Saya sudah lama tidak minum sejak punya anak. Ini saya di rumah sakit karena sakit maag kambuh jadi kemarin [Senin 15/12] opname. Kalau
Gunawan memang serumah dengan saya. Saya sudah peringatkan tapi katanya mau menanggung sendiri,” ungkapnya saat ditemui di salahsatu
bangsal RS Rejodani kemarin.

Adapun, korban miras, Budi, 26, yang sempat lumpuh akhirnya meninggal dunia pada Selasa (16/12/2014) kemarin sekitar pukul 05.00 WIB di
RSUD Sleman. Jenazah Budi dimakamkan di Dusun Pendeman, Trimulyo, Sleman pada Selasa (16/12/2014) siang. Sedangkan Agus yang
melakukan perjalanan ke Jakarta terkapar di tengah perjalanan kemudian dirawat di RS Cirebon. Sedangkan korban Edot mengalami kritis di RS
Bethesda Jogja. Sehari sebelumnya, korban tewas kakak beradik adalah Abdul Wahid, 40, dan Triyadi, 38 yang juga warga Jogokerten.
Komplotan ini pesta miras di sekitar rumah Agus pada Sabtu akhir pekan lalu. Kemudian masing-masing mengeluhkan mual dan muntah sehari
sesudahnya, sampai akhirnya menjemput ajal. Selain itu di tempat terpisah masih ada seorang remaja putri yang juga tewas akibat miras.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif