Jogja
Rabu, 17 Desember 2014 - 09:40 WIB

KASUS MIRAS BANTUL : Ciu Murah Masuk Desa, Sediakan Layanan Pesan Antar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi miras (favim.com)

Harianjogja.com, BANTUL – Peredaran gelap minuman alkohol baik produk resmi perusahaan maupun jenis oplosan di Bantul makin mengancam masa depan generasi muda. Minuman membahayakan paling favorit dan merakyat merambah anak muda di Bantul ciu yang beredar sampai pelosok desa.

Selama beberapa hari memantau, Harianjogja.com mendapati fakta peredaran ciu di Bantul bebas dan banyak. Dapat dikatakan peredaran
minuman keras semakin “rapi” untuk menghindari sergapan aparat kepolisian dan satpol PP.

Advertisement

Sebut saja, namanya Tarjo, 32, salah satu pejual minuman oplosan ciu di wilayah Kecamatan Kasihan, Bantul mengaku kini tidak berani melayani
sembarang pembeli. Ia hanya melayani beberapa palanggan saja yang biasa mengkonsumsi.

“Mungkin harganya merakyat jadi ciu terbilang laris dibanding minuman pabrikan,” katanya ditemui Harianjogja.com, Senin (15/12/2014) lalu
seraya wanti-wanti untuk merahasiakan bisnisnya.

Bapak dua anak mengatakan ciu dijual dalam dua kemasan pilihan. Seukuran kemasan air mineral kapasitas sekitar satu liter dijual seharga
Rp35.000. Sedangkan ukuran kemasan air mineral ukuran sendang seharga Rp18.000.

Advertisement

“Kalau minta diantar ya saya kenakan Rp2.000. Jadi kemasan ukuran sedang Rp20.000,” ujar Tarjo memiliki seorang kurir.

Yan, pemuda asal Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Bantul mengatakan selama ini mendapatkan minuman jenis ciu dari temannya. Cara membeli
pun juga dimudahkan pedagang. Cukup dengan sms atau telepon melalui ponsel ciu seharga Rp25.000 per botol sampai ditangan hanya dalam
waktu 15 menit.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif