Jogja
Rabu, 17 Desember 2014 - 22:40 WIB

DPRD GUNUNGKIDUL : Seluruh Anggota Dewan Kunker ke Luar Jawa

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Reuters)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Belum genap satu pekan, anggota DPRD Gunungkidul melakukan kunjungan kerja sebanyak dua kali.

Kunjungan pertama dilakukan ke Jakarta 11-13 Desember lalu. Sedangkan, kunjungan kali ini terbagi ke dua lokasi, yakni Komisi A dan B ke Batam, sedangkan Komisi C dan D ke sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan.

Advertisement

Masing-masing komisi memiliki agenda kunjungan tersendiri. Misalnya Komisi C kunjungan ke Kabupaten Maros dan Gowa terkait pembangunan dan sistem pelelangan. Sedangkan Komisi D memilih Kabupaten Bantaeng terkait bidang kesehatan dan pariwisata.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho saat dikonfirmasi mengakui kalau seluruh anggota komisi kunjungan kerja ke luar Jawa. Kunjungan terbagi menjadi empat kelompok, yakni Komisi A dan B ke Pulau Batam, sedang Komisi C dan D ke Sulawesi Selatan.

“Saya di Komisi D, mendapatkan jatah kunjungan ke Bantaeng, Sulawesi Selatan. Tapi, teman-teman ada yang ke Batam, Makassar, Maros dan Gowa,” kata Heri saat dihubungi, kemarin.

Advertisement

Dia menjelaskan, agenda kunjungan telah ditentukan sejak jauh-jauh hari.

“Yang terpenting, kami pulang membawa hasil. Studi yang didapatkan bisa diterapkan di Gunungkidul,” kata dia lagi.
Dia mencontohkan, agenda kunjungan ke Bantaeng salah satunya untuk melihat sistem pelayanan kesehatan di sana.

Meski sektor pendapatan asli daerah kecil (sebesar Rp45 miliar) namun daerah tersebut sudah bisa memberikan pelayanan kesehatan dengan ambulan antar jemput pasien ke rumah.

Advertisement

Kunjungan Dewan selama dua pekan itu menuai kritikan dari masyarakat. Salah satunya diungkapkan aktivis Jejaring Rakyat Mandiri Rino Caroko. Menurut dia, kalangan Dewan praktis baru bekerja setelah alat kelengkapan DPRD terbentuk pada pertengahan November lalu.

“Kalau seperti ini hanya buang-buang anggaran. Ini belum termasuk dengan kegiatan konsinyering yang digelar di Kota Solo untuk membahas RAPBD Perubahan beberapa waktu lalu,” kata Rino.

Dia pun berharap, untuk tahun depan anggaran kunker bisa dipangkas, dan digunakan untuk kepentingan yang lebih penting lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif