Jogja
Rabu, 17 Desember 2014 - 06:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : Mata Pencaharian dan Tempat Tinggal Warga Terdampak Jadi Perhatian

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Harianjogja.com, KULONPROGO-Selain pengkajian rel kereta api di kawasan Bandara Kulonprogo, tim pembangunan bandara juga berpikir soal mata pencaharian dan tempat tinggal warga yang terdampak.

“Relokasi tidak hanya memindahkan orang dan rumah, tetapi juga mata pencaharian,” tegas Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika (Dishubkominfo) DIY Budi Antono saat forum diskusi wartawan DPRD DIY dengan topik Perkembangan Pembangunan Bandara di
Kulonprogo di Aula Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kulonprogo, Selasa (16/12/2014).

Advertisement

Diuraikannya, pelatihan yang akan diberikan untuk mempersiapkan warga terdampak bekerja saat pembangunan bandara, antara lain, pelatihan
mengoperasikan alat berat, keamanan, konstruksi, dan sebagainya. Untuk wirasusaha, imbuhnya, diberikan kesempatan pelatihan yang
mendukung iklim usaha, seperti warung makan, penginapan, tambal ban dan sejenisnya.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menuturkan target pembebasan lahan selesai pada 2015, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan
paling lambat 2016.

“Jadi, bandara bisa selesai pada 2016,” sebutnya.

Advertisement

Saat ini, kata dia, pemkab sedang menyiapkan skenario relokasi dan mematangkannya sehingga warga terdampak dapat menikmati tempat
tinggal baru yang tidak jauh dari rumah semula.

“Kami sudah menyiapkan tanah kas desa masing-masing sebagai lahan relokasi,” tandas Hasto.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif