Solopos.com, SYDNEY – Sejumlah aktivis sosial media dan akun pribadi di Australia terlibat dalam kampanye #illridewithyou. Kampanye hashtag ini dibuat untuk mengeliminasi perilaku rasis terhadap pemeluk Islam di Australia.
Kampanye ini dimulai dari akun @sirtessa seorang editor TV dan penulis. Kampanye ini dimulai bersamaan dengan penyanderaan yang dilakukan Haron Monis, 50, di Kafe Lindt, Sydney, Australia. Aksi penyanderaan disebut-sebut telah memunculkan kekhawatiran aksi rasis pada pemeluk Islam di Australia.
Pemeluk Islam di Australia juga khawatir lantaran media massa telah menayangkan bendera hitam dengan kalimat tauhid terpampang saat peristiwa penyanderaan.
Memang di beberapa lokasi sempat muncul aksi rasis pada kaum muslim. Misalnya umpatan-umpatan sempat menyeruak di lokasi penyanderaan. Muslimah di Australia yang berhijab pun sempat diimbau tak keluar rumah dahulu.
Tapi tak lama muncul gerakan agar semangat toleransi pada kaum muslim disuarakan.
“#373 bus antara Coogee & Martin Place. #illridewithyou @ saya jika Anda ingin memakai penutup kepala & tidak diganggu,” kata Tesa Kum dalam @sirtessa.
Dilansir News.com.au, Selasa (16/12/2014), Kum ternyata menulis itu karena melihat kicauan temannya, Rachael Jacobs yang melihat ada aksi rasis menimpa seorang perempuan berjilbab dan sampai melepas jilbabnya.
Rachael Jacobs mengaku melihat seorang perempuan melepas hijabnya di stasiun. Jacobs lantas menghampiri perempuan itu dan memintanya tetap memakai hijab. Jacobs pun menemani perempuan itu berjalan.
Perempuan berjilbab itu kemudian memeluk Jacobs dan menangis. Cuitan Jacobs ini yang membuat Kum menyebarkan semangat toleransi #illridewithyou.
Hingga Selasa siang, kicauan ini rupanya juga merabak di kalangan pengguna Twitter di Indonesia. Beragam kicauan diposting pengguna Twitter yang ingin menunjukkan kepeduliannya