Jateng
Selasa, 16 Desember 2014 - 07:50 WIB

LONGSOR BANJARNEGARA : Legislator Provinsi Jateng Kirim Bantuan untuk Korban

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di lokasi bencana tanah longsor Dusun Jemblung, Sabtu (13/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin

Gubernur Ganjar di Dusun Jemblung, Sabtu (13/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah menyalurkan bantuan kepada warga korban bencana alam tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara.

Advertisement

“Bantuan yang akan disalurkan para korban tanah longsor di Banjarnegara pada Selasa (16/12/2014) ini dikumpulkan dari pimpinan dan anggota dewan, serta beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah),” kata Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi di Semarang seperti dikutip Antara, Senin (15/12/2014).

Bantuan untuk korban tanah longsor tersebut terdiri atas 600 selimut, enam ton beras, obat-obatan, dan mi instan.

Rukma mengungkapkan bahwa dirinya dan Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman yang akan memimpin langsung penyaluran bantuan kepada para korban tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara.

Advertisement

Menurut dia, selain ingin menyalurkan langsung berbagai jenis bantuan itu, dirinya selaku pimpinan dewan ingin melihat bagaimana proses penanganan dan antisipasi bencana alam oleh dinas-dinas yang terkait.

“Bencana alam hampir terjadi setiap tahun sehingga perlu antisipasi oleh seluruh pihak terkait,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Rukma menilai bahwa pemetaan daerah-daerah yang rawan terjadi bencana alam di Provinsi Jateng perlu segera dilakukan guna mencegah jatuhnya korban jiwa dalam jumlah banyak.

Advertisement

“‘Maping’ daerah rawan bencana alam penting dan harus segera dicarikan solusinya, termasuk tindakan-tindakan yang bersifat preventif,” katanya.

Pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota dan provinsi, kata dia, harus tegas melarang masyarakat yang akan atau sudah tinggal di daerah yang termasuk kategori rawan bencana alam.

“Yang lebih penting adalah perencanaan jangka panjang agar masyarakat aman menempati berbagai daerah dengan kontur tanah yang berbeda,” ujar Rukma.

Berdasarkan data sementara di Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara pada Senin (15/12), jumlah jenazah yang telah ditemukan sebanyak 50 orang terdiri 36 laki-laki dan 14 perempuan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif