News
Selasa, 16 Desember 2014 - 09:30 WIB

LONGSOR BANJARNEGARA : Korban Tewas Tembus 56 Orang, Evakuasi Berlanjut

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bersama anggota TNI dan sukarelawan mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2014). Tebing setinggi 100 meter yang longsor, Jumat (12/12/2014) itu, menimbun sedikitnya 40 rumah. Puluhan orang masih belum ditemukan. (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Solopos.com, JAKARTA – Korban tewas dalam bencana tanah longsor Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara hingga Selasa (16/12/2014) pukul 07.15 WIB, ditemukan sebanyak 56 orang.

Jenazah korban yang berhasil dievakuasi itu terdiri atas 38 laki-laki dan 18 perempuan.

Advertisement

“Sepuluh adalah anak-anak dan 46 orang dewasa. Sebanyak 6 jenasah belum dapat diidentifikasi. 52 Orang masih belum ditemukan hingga saat ini,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa.

Dari 17 jenasah korban yang ditemukan pada Senin (15/12/2014) kemarin, 4 jenasah ditemukan di dekat jalan raya Banjarnegara-Pekalongan yang tertimbun longsor.

Sedangkan yang lainnya ditemukan di sektor II atau di bagian bawah tempat 35 rumah yang tertimbun longsor.

Advertisement

Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah meminta Dandim Banjanegara untuk mendata kembali warga di luar Dusun Jemblung yang hilang untuk memastikan adanya korban yang berasal dari luar Dusun Jemblung.

Sebab berdasarkan informasi warga saat bersamaan longsor ada kendaraan yang sedang melintas. Pendataan masih dilakukan.

Sementara itu, jumlah pengungsi hingga saat ini ada 1.145 jiwa tersebar di 10 titik. Kementerian Sosial bersama BPBD dan relawan telah mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan dasar pengungsi.

Advertisement

Kementerian PU Pera mengerahkan 15 alat berat untuk membuka jalan yang tertimbun longsor. Sekitar 300 meter jalan tertimbun longsor hingga ketebalan 2-3 meter.

Tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, dunia usaha, sukarelawan, dan masyarakat hingga saat ini bahu membahu melakukan penanganan darurat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif