SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Harianjogja.com, BANTUL—Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri II Bambanglipuro, raib digondol maling. Humas SMPN II Bambanglipuro, Projo Sukardi, mengungkapkan uang senilai hampir Rp100 juta itu raib pada Sabtu (13/12/2014) lalu sekitar pukul 11.17 WIB.
Projo mengungkapkan saat itu kepala sekolah, dirinya dan beberapa panitia pembangunan gedung sekolah baru pulang dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Klodran, Bantul. Mereka baru mencairkan dana senilai Rp70 juta untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB).
Uang itu merupakan bagian dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digelontorkan Pemerintah Pusat. Kebetulan BPD melayani nasabah sampai Sabtu sebelum pukul 12.00 WIB.
Seusai dari bank, rombongan yang mengendarai mobil itu singgah ke warung sate di daerah Sumuran, Kecamatan Palbapang untuk makan siang. Sebelum dilanjutkan membeli material bangunan untuk pembanguan dua ruang kelas bertingkat tersebut.
Projo Sukardi memarkir kendaraan sekitar 10 meter dari lokasi warung sate. Namun, sekitar 20 menit kemudian, saat rombongan selesai makan, didapati tas berisi uang yang ada di jok tengah mobil sudah raib.
“Uang yang hilang totalnya Rp97 juta. Selain DAK Rp70 juta, sisanya uang punya saya,” kata Projo, Senin (15/12/2014).
Tidak ada bukti kerusakan di mobil itu. Hanya sedikit ada bekas congkelan di pintu mobil bagian belakang. Atas kejadian ini, sekolah harus kelimpungan mencari uang pengganti untuk pembangunan ruang kelas yang ditarget selesai Desember ini.
“Mau enggak mau sekolah harus mengupayakan dana, entah mengutang atau bagaimana,” ungkap Projo.
Kepala SMP Negeri II Bambanglipuro Surur mengatakan kasus pencurian itu telah dilaporkan ke polisi. Polisi juga sudah olah tempat kejadian perkara (TKP). “Laporan kejadian pada hari itu juga [Sabtu, 13/12] ke Polres Bantul,” ucapnya.