Soloraya
Selasa, 16 Desember 2014 - 09:15 WIB

BENCANA BOYOLALI : Lewat Pusdalops, Wilayah Rawan Bencana Dipantau 24 jam

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukarelawan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali memantau iklim dan cuaca di sejumlah wilayah melalui layar komputer, Senin (15/12/2014). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mengoperasikan delapan komputer untuk memantau kawasan rawan bencana.

Kedelapan unit komputer serta satu layar besar itu ada di ruang monitor Kantor BPBD setempat.

Advertisement

Melalui perangkat yang disebut sebagai Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) itu, operator bisa melihat kondisi di Gunung Merapi, Gunung Merbabu, kawasan Selo, dan kawasan lainnya.

“Bahkan saya bisa melihat kondisi di luar daerah, baik cuaca, iklim, maupun bencana yang terjadi di luar daerah,” kata Wiyadi, salah seorang operator di Ruang Pusdalops-PB BPBD Boyolali, Senin (15/12/2014).

Wiyadi adalah salah satu sukarelawan yang mendapat pelatihan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menjadi operator di Pusdalops tersebut.

Advertisement

“Secara teknis pemantauan lancar dan tidak ada kesulitan. Yang sering menjadi kendala adalah jaringan Internet yang sering macet,” kata Wiyadi.

Wiyadi bersama delapan personel yang lain nantinya bertugas di Pusdalops-PB selama 24 jam secara bergantian. Untuk tahun depan, BPBD Boyolali berharap tim operator bisa mendapat bimbingan teknis lanjutan dari BNPB.

Kepala BPBD Boyolali, Suyitno, mengatakan tim bisa memantau kejadian bencana yang terjadi di daerah melalui layar komputer yang ada di ruang Pusdalops-PB tersebut.

Advertisement

“Kalau untuk gempa yang terjadi kemarin misalnya, bisa dilihat hari ini. Tetapi kalau gempa terjadi hari ini belum bisa dipantau saat itu juga,” kata dia

Dia mengatakan untuk memantau informasi cuaca maka pusdalops tersambung secara online dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kemudian untuk aktivitas di Gunung Merapi, pusdalops juga online dengan Badan Penelitian Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja.

“Kalau Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas, tim bisa memantau lewat monitor yang ada di ruangan ini,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif