Jogja
Senin, 15 Desember 2014 - 19:40 WIB

Rumah Pensiunan PNS Digasak Maling di Siang Hari

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Supartiwi terkulai lemas di ruang tengah dan terlihat ditenangkan saudaranya saat mengetahui harta benda miliknya raib dibawa pencuri, Senin (15/12/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Aksi pencurian di siang bolong terjadi di Dusun Kranon, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Senin (15/12/2014) sekitar pukul 10.30 WIB.

Rumah milik Supartiwi, pensiunan Pegawai Negeri Sipil itu diobrak abrik maling, akibatnya uang puluhan juta rupiah dan sejumlah perhiasan raib.

Advertisement

Saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong. Sebab, sang pemilik rumah sedang bertamu ke rumah saudaranya. Nahas, saat pulang, dia tidak bisa membuka pintu depan rumah, padahal kuncinya sudah dibuka. Dia pun memanggil adiknya, Supardiyanto untuk membukakan pintu.

“Saya terpaksa mendobraknya. Sebab, pintu itu ternyata dikunci dari dalam oleh pencuri,” kata Pardi, saat ditemui wartawan di sekitar lokasi, usai kejadian.

Melihat kondisi dalam rumah acak-acakan, Supartiwi berteriak histeris. Dia terlihat lemas dan beberapa kali pingsan, sehingga harus mendapatkan pertolongan dari saudaranya. Malahan, pensiunan PNS itu sempat mengigau tentang harta bendanya yang raib dibawa kabur pencuri.

Advertisement

“Kakak saya masih syok. Jadi, dia belum bisa dimintai keterangan,” kata Pardi lagi.

Pardi pun menduga, pencuri itu masuk melalui belakang. Sebab, saat kejadian pintu belakang rumah ditemukan dalam kondisi terbuka. Sementara, pintu bagian kamar tengah rusak dan dipenuhi dengan congkelan benda tajam.

“Kakak berteriak histeris karena melihat kondisi kamar acak-acakan. Setelah dicek, ternyata sejumlah perhiasan dan uangnya hilang,” ungkap dia.

Advertisement

Hal senada juga diungkapkan adik korban yang lain, Saryanti Supomo. Menurut dia, kakanya itu merupakan orang yang teliti, sehingga tidak mungkin meninggalkan rumah dalam kondisi terbuka.

“Sebelum pergi dia pasti sudah mengunci semua. Tapi, itu tidak menjamin rumahnya tak luput dari maling,” kata Saryanti.

Dia pun mengaku kesulitan mendata berapa jumlah kerugian yang diderita. Namun, sedikit demi sedikit Saryanti pun memberanikan diri untuk bertanya kepada kakaknya itu.

“Yang jelas uang dan sejumlah perhiasan raib. Seingat kakak saya, uang itu berjumlah Rp35 juta yang berada di tiga lokasi penyimpanan. Sedang, untuk perhiasannya lebih dari satu ons dan disimpan dalam tas kresek,” papar Saryanti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif