Jatim
Senin, 15 Desember 2014 - 20:23 WIB

KURIKULUM 2013 DIHENTIKAN : Sekolah se-Jatim Tetap Lanjutkan Sistem K-13

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Madiunpos.com, SURABAYA--Pimpinan dan perwakilan Dinas Pendidikan (Dindik) se-Jawa Timur sepakat untuk tetap melanjutkan penerapan Kurikulum 2013, karena itu Dinas Pendidikan Jawa Timur segera menyampaikan aspirasi itu kepada pemerintah pusat.

“Siswa dan guru di sini tidak mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar. Kalau dipaksakan untuk dihentikan, justru akan banyak kerugiannya,” kata Kepala Dindik Kabupaten Bojonegoro, Husnul Khuluk, di sela pertemuan di Kantor Dindik Jatim, Surabaya, Rabu (16/12/2014) sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara.

Advertisement

Dalam pertemuan 38 kepala dinas pendidikan se-Jatim dengan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun itu, puluhan kepala dinas pendidikan se-Jatim juga menolak untuk kembali pada Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). “Kami tetap menghendaki K-13 tetap diteruskan,” kata Khuluk.

Pandangan itu senada dengan seluruh kepala dinas di Jatim. “Kami akan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan segala konsekuensinya, sebab guru, siswa, dan buku sudah siap,” kata pimpinan Dinas Pendidikan dari Mojokerto.

Hal yang sama juga disampaikan utusan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. “Pelaksanaan K13 sudah berjalan tiga semester dan kami lakukan secara mandiri. Kami minta izin untuk terus memakai K13. Saat ini, kami sudah menganggarkan Rp20 miliar,” katanya.

Advertisement

Langkah serupa juga dilakukan Dinas Pendidikan Kota Batu. “Untuk mendukung pelaksanaan K13, kami sudah menggelontor buku. Kalau buku K13 sudah dibeli, lalu tak digunakan, tentu akan dianggap korupsi, karena itu kami sepakat tetap memakai K13,” kata utusan dari Dinas Pendidikan Kota Batu.

Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun mengatakan pihaknya siap untuk membawa hasil pertemuan tersebut ke Jakarta. “Kamis (11/12), saya akan ke Kemendikbud guna menyampaikan aspirasi bapak-ibu di sini,” katanya.

Namun, katanya, jika pusat tetap menghendaki KTSP, maka akan ada dampak terhadap anggaran bagi daerah yang tetap memakai K13, terutama anggaran untuk pembelian buku dan peningkatan mutu guru. “Karena itu, saya akan minta ada DAK 2015,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif