Lifestyle
Minggu, 14 Desember 2014 - 19:20 WIB

Yojico, Komunitas Pencinta Jepang di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan anggota Yojico. (Foto dokumen)

Harianjogja.com, JOGJA-Berbicara soal Jepang, banyak sekali hal-hal unik yang memungkinkan kita bisa jatuh cinta pada negri sakura ini. Mulai dari sejarah, kebudayaan, bahasa, makanan, beladiri (Kindo, Karate, Aikido), dorama (Drama Jepang), Tokusatsu (Kamen Rider, Ultraman, dll), J-music (L’Arc~en~Ciel, Gackt, Luna Sea, dll), Anime, Manga, Costplay, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pecinta budaya Jepang pun tersebar di dunia dari segala usia dan profesi dan membentuk komunitas-komunitas pencinta Jepang yang mungkin sudah tak terhitung lagi jumlahnya, termasuk di Indonesia. Bahkan keberadaan mereka di Jogja pun kian menjamur.

Advertisement

Uniknya, walaupun pada umumnya komunitas-komunitas ini punya warna khas masing-masing (berbeda satu dengan yang lainnya) sesuai apa yang diminati anggotanya, namun saat ada event seperti Festival Jepang, mereka akan membaur, tetap solid, menyatu meskipun pada kenyataannya mereka menyukai Jepang dari sisi yang berbeda-beda. Dan kali ini kami merasa mendapatkan kado spesial bisa bertemu dengan salah satu komunitas pecinta Jepang Jogja, Yojico.

Tiba di depan kampus Institut Seni Indonesia (ISI), dua founder Yujico, yakni Adam Maulana Yaris dan Prasojo Yulistianto telah menanti di sana dan menyambut kami dengan ramah.

Advertisement

Tiba di depan kampus Institut Seni Indonesia (ISI), dua founder Yujico, yakni Adam Maulana Yaris dan Prasojo Yulistianto telah menanti di sana dan menyambut kami dengan ramah.

Beberapa menit kemudian Akbar, Gilang, dan Yoga bergabung disusul kehadiran Sang founder Yujico yang lain, Tanin Tan. Member Yujico yang hadir malam itu ada Tsukio, Aichan, Rudy deJeer, Ibob, Ucup, Rezky dan Dana.

Komunitas ini berawal dari ide beberapa mahasiswa ISI Jogja, Tannin, Adam, dan Pras, yang berniat mengumpulkan penggemar/penikmat jejepangan di kawasan kampus ISI Jogja. Kumpul pertama kali terjadi pada 5 Juli 2013 di Concert Hall ISI Jogja.

Advertisement

Yojico merupakan akronim dari Yogyakarta Japan ISI Community. Nama ini diperoleh dari urun rembug member karena saat itu member komunitas hanya terdiri dari mahasiswa ISI.

Adapun tempat berkumpul tersebut mereka namai sebagai Sarasgakure. Di samping itu Yojico juga memiliki basecamp yang sering disebut Oren Mansion.

Bermula dari mahasiswa dan alumni ISI Jogja, kini member Yojico mulai terbuka untuk umum. Langkah awal Yojico membuka member untuk umum dilakukan pada event Yojico bertajuk Okaeri yang berlangsung pada 14 Desember 2013 di Gedung Ajiyasa ISI Jogja.

Advertisement

“Awalnya hanya mahasiswa dan alumni ISI. Desember tahun lalu kami buka untuk umun, ada anak SMA dan kampus UGM yang ikut gabung,” ungkap Akbar (Kit).

Secara struktur komunitas pecinta Jepang ini memiliki empat divisi, yaitu Divisi Band (Tanin), Divisi Industri Kreatif & Bazaar (Kit, Fira Ran), Divisi Cosplay (Yochan, Ika), dan Divisi Fotografi (Ucups, Radit).

“Yang di struktur komunitas, mereka itu adalah leader sesuai bidangnya dan kami semua adalah anggotanya. Ada satu divisi yang baru tapi baru akan direalisasikan 2015, yaitu Divisi Cover Dance yang dipegang anak Universitas Atma Jaya, kebetulan belum bisa hadir,” kata Rudy deJeer selaku penasehat Yujico.

Advertisement

(kontributor Harian Jogja Melawati Nurkamilah)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif