Jogja
Minggu, 14 Desember 2014 - 22:20 WIB

Kepala Desa Bingung Tentukan Rumah yang akan Diberi Bantuan Perbaikan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo (memakai topi) ikut bergotong royong membangun rumah. (JIBI/Harian Jogja/dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo meminta tokoh masyarakat tidak bingung memilih warga yang harus dibantu dalam program bedah rumah.

Sekalipun, jumlah rumah yang harus dibedah belum seimbang dengan kemampuan anggaran. Menurutnya, tokoh masyarakat harus pandai dan detail melihat kebutuhan warga sehingga bantuan tetap tersalurkan.

Advertisement

“Rumah yang dibantu adalah rumah warga yang paling layak dibenahi dan paling menderita,” ujarnya di sela-sela kegiatan bedah rumah di Kecamatan Sentolo, Minggu (14/12/2014).

Ia menjelaskan, bedah rumah sebagai wujud perhatian terhadap warga miskin sekaligus membuat rumah tidak sehat menjadi sehat. Tidak hanya itu, bedah rumah juga menjadi ajang silaturahmi pimpinan daerah dengan masyarakat.

Kepala Desa Tuksono Panut Hadi Santoso mengaku sempat kebingungan dalam menentukan rumah yang layak dibedah. Ia menyebutkan, terdapat tiga rumah yang paling parah dan mendesak untuk dibedah. “Masyarakat sempat bingung menentukan pilihan,” tuturnya.

Advertisement

Dipaparkannya, pilihan bedah rumah pun jatuh kepada Murtini, 40, warga Pedukuhan Karang, Tuksono yang sudah roboh sekitar dua tahun lalu. Selama ini Murtini beserta kedua anaknya hanya menumpang di rumah saudara yang letaknya berdekatan.

Selain mendapat bantuan pembangunan Rp10 juta dari Pemkab Kulonprogo, bantuan swadaya masyarakat yang terkumpul sebesar Rp10 juta.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif