Lifestyle
Minggu, 14 Desember 2014 - 03:45 WIB

HOTEL DI SOLO : Pesan Kamar Hotel Secara Online Melesat

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hotel-hotel di Kota Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Laju pemesanan kamar melalui sejumlah online travel agent (OTA) di Soloraya pada 2014 terus naik. Salah satu faktor pemicu meningkatnya pesan kamar online hotel di Solo itu diduga perilaku konsumen yang semakin akrab dengan smartphone.

Pola pesan kamar online itu menggeser pola reservasi (booking) hotel di Solo. General Manager Azizah Boutique Hotel Solo, Ani Maryanti, mengutarakan reservasi hotel melalui OTA berkontribusi mendongkrak okupansi di tempatnya hingga 15%.

Advertisement

“Saya lihat tren OTA bergerak ke arah yang positif. Selama ini sudah 15% pengunjung yang datang ke tempat kami memanfaatkan fasilitas yang lebih praktis,” ujar Ani kala membahas pola pesan kamar online hotel di Solo itu, Kamis (11/12/2014).

Senada dengan Ani yang dijumpai kala berkunjung ke Griya Solopos, General Manager Fave Hotel Adisucipto Solo dan Solo Baru, Sistho A. Sreshtho, mengungkapkan 30% reservasi di tempatnya dilakukan melalui OTA. “Dukungan dari pemesanan online di tempat kami luar biasa sekali. Tahun lalu hanya 20% reservasi lewat OTA, tahun ini mulai terasa peningkatannya,” jelas Sistho, ketika ditemui wartawan di kantornya, Selasa (9/12/2014).

General Manager The Sunan Hotel Solo, Mustafa Rahmatono, menuturkan pertumbuhan pemesanan hotel melalui OTA di tempatnya mengalami peningkatan 500% dibandingkan tahun sebelumnya. “Okupansi kami rata-rata tahun ini mencapai 75%. Perbandingannya saat ini, satu dari tiga pemesan sudah melalui OTA,” kata Rahmat, saat berbincang kepada wartawan, Senin (8/12/2014).

Advertisement

Nyaman dan Mudah
Menurut Rahmat, perubahan perilaku masyarakat yang lebih nyaman dengan kemudahan tersebut sudah terasa sejak 2013 lalu. Namun, trennya kian terasa pada 2014 ini. “Sudah sejak setahun mulai merangkak naik. Tahun ini makin pesat pertumbuhannya di tempat kami. Rekomendasi digital dari berbagai OTA mendongkrak pengunjung,” jelasnya.

Rahmat memproyeksikan tren pemesanan OTA 2015 akan lebih menggeliat. “Trennya masih tinggi melihat perilaku konsumen sekarang. Masyarakat rasanya juga semakin nyaman dengan kemudahan ini dibandingkan dengan pemesanan walk in [reservasi langsung di tempat],” kata dia.

Sebelumnya Pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo, M.S.U. Adjie, mendorong pengelola hotel di Solo mulai berpikir untuk berkompetisi berebut pasar dari daerah lain. Pola pesan kamar online itu bisa jadi menjadi salah satu solusinya. “Kompetisi tarif itu sudah basi. Sekarang saatnya berkompetisi destinasi. Dengan kerja sama bareng antarpelaku perhotelan dan pemerintah, perkara ini bisa selesai. Yang paling penting bagaimana menguatkan branding kota ini agar sekitar 10.000 kamar hotel ke depan bisa terisi. Sekarang 5.000-an kamar saja baru terisi separuhnya. Ini pekerjaan rumah bersama,” kata dia, Selasa.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif