Soloraya
Minggu, 14 Desember 2014 - 18:30 WIB

BST SOLO : Tahun Depan Koridor Kartasura-Pasar Kliwon-Palur Dioperasikan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengguna jasa BST terpaksa turun dari Halte Portabel ketika hendak naik BST karena akses halte yang tertutup mobil di Jl. Veteran, Gading, Solo, Minggu (16/11/2014). Maraknya parkir kendaraan secara sembarangan di sekitar halte tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan pengguna yang hendak naik dan turun dari BST. (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO-—Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo bakal mengoperasikan Bus Batik Solo Trans (BST) Koridor III pada 2015 mendatang.

Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca herman Soedrajad ketika dijumpai Solopos.com di Balai kota akhir pekan lalu, menyebutkan rencananya untuk tahap pertama ada 10 bus dioperasikan pada Koridor III. “Tahun depan nanti mulai operasikan, saat ini mempersiapkan sarana dan prasarana,” terangnya.

Advertisement

Pria yang akrab disapa Herman tersebut mengatakan armada koridor tiga melintas di jalur sisi selatan Kota Solo, yakni Kartasura-Makamhaji-Jongke-Dr. Radjiman-Bhayangkara-Veteran-Kapten Mulyadi-Mayor Kusmanto-Sudirman-Urip Sumoharjo-Ki Hadjar Dewantara-Palur.

Herman berharap rencana pengoperasian Koridor bisa berjalan dengan lancar agar nantinya bisa memecah kemacetan yang ada di Kota Solo. Apalagi jumlah kendaraan yang melintas di jalanan Kota Solo mengalami peningkatan.

Advertisement

Herman berharap rencana pengoperasian Koridor bisa berjalan dengan lancar agar nantinya bisa memecah kemacetan yang ada di Kota Solo. Apalagi jumlah kendaraan yang melintas di jalanan Kota Solo mengalami peningkatan.

Kondisi itu perlu disiasati dengan pengoperasian angkutan umum masal yang lebih nyaman dari kendaraan pribadi. “Kalau tidak menata trannsportasi massal, kemacetan nanti akan semakin parah. Saingannya itu kendaraan pribadi,” imbuhnya.

Herman mengatakan setelah koridor III beroperasi nantinya akan disusul dengan koridor yang lainnya. Hal itu bisa tercapai dengan catatan ada kucuran bantuan dana baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.

Advertisement

“Masih butuh dana Rp100 miliar lebih kalau memang akan mengoperasikan semua koridor. Koridor III sudah dapat bantuan 10 bus, tinggal koridor IV sampai VIII yang belum,” katanya.

Saat ini, Herman menuturkan telah menambah lima unit BST untuk memperpendek jarak antar bus yang ada di koridor II. Di koridor II, lanjut Herman, jumlah BST beroperasi ada 16 unit, dengan kondisi itu jarak melintas antar bus yang melintas masih cukup lama yakni sekitar 11-15 menit.

Dengan ditambahkannya lima BST, jarak waktu melintas bisa diperpendek menjadi tujuh menit.

Advertisement

“Jadi penumpang tidak terlalu menunggu lama di halte saat menggunakan BST,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishubkominfo Solo, Indarjo, sebelumnya mengatakan untuk operasional satu koridor setidaknya membutuhkan 20 unit BST. Sementara untuk operasional secara menyeluruh koridor III hingga VIII jumlah armada yang dibutuhkan minimal 120 unit.

Padahal estimasi harga per unit BST menelan biaya Rp550 juta. Jika dikalkulasi anggaran yang dibutuhkan untuk operasional koridor III hingga VIII bakal menelan dana Rp66 miliar lebih.

Advertisement

“Pusat pasti akan memberi bantuan. Tapi berapa jumlahnya, belum tahu. Yang jelas kami targetkan 2015 beroperasi,” tuturnya.

Selama ini, Indarjo mengatakan bus kota yang beroperasi di jalan raya kondisinya sudah berusia di atas 10 tahun lebih. Keberadaan bus kota ini, lanjutnya, butuh dilakukan peremajaan secara menyeluruh.

Sehingga dengan bakal dioperasikan BST koridor III hingga VIII, artinya keberadaan bus kota tersebut sudah tergantikan. Bus kota ini tidak lagi beroperasi dan diganti dengan BST.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif