Lifestyle
Minggu, 14 Desember 2014 - 15:20 WIB

Bong Kopitown, Kafe Bernuansa Penjara

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jerujibesi di Bong Kopitown Jogja. (Januardi/JIBI/Harian Jogaj)

Apa yang melintas di benak Anda ketika membayangkan tentang sebuah bangunan penjara? Kriminalitas, menyeramkan, kumuh, kotor, atau mungkin hal-hal yang tidak mengenakan lainnya, pastilah terlintas. Berikut tulisan wartawan Harianjogja.com Januardi.

Pernahkan membayangkan bangunan gaya penjara dapat memberikan sensasi yang menentramkan? Tenang, serta dapat menikmati berbagai sajian hidangan yang menggugah selera.

Advertisement

Kita bisa menjumpai bangunan seperti itu di salah satu restoran yang ada di Jogja, yaitu restoran Bong Kopitown. Letaknya di Jalan Sagan Kidul No. 4, Jogja. Ini adalah restoran pertama di Jogja yang menawarkan desain interior bangunan menyerupai penjara.

Tidak hanya itu, para karyawannya pun menggunakan seragam layaknya narapidana. Sehingga para pelanggan yang datang seolah tengah menjadi seorang pengunjung di sebuah penjara, kemudian menyantap hidangan dipenjara tersebut bersama rekan.

Advertisement

Tidak hanya itu, para karyawannya pun menggunakan seragam layaknya narapidana. Sehingga para pelanggan yang datang seolah tengah menjadi seorang pengunjung di sebuah penjara, kemudian menyantap hidangan dipenjara tersebut bersama rekan.

Saat pertama menginjakkan kaki di ruangan restoran, pengunjung akan langsung disuguhi suasana ruangan yang didesain mirip dengan penjara.

Ada jeruji besi, kawat berduri, tembok yang dicat dengan warna suram, lukisan dinding yang terkesan coretan narapidana, hingga sebuah tangga yang didesain untuk melarikan diri.

Advertisement

Owner Bong Kopitown, Bong Bertha mengatakan, pembuatan desain bangunan seperti ini adalah salah satu strategi untuk menarik pelanggan supaya tertarik untuk datang ke sana.

Mengingat persaingan kuliner yang ada di Indonesia, konsumen perlu untuk merasakan suatu sensasi suasana yang berbeda ketika memilih tempat makan.

Menurut dia, konsumen mudah bosan dengan suasana restoran yang terkesan biasa saja, meskipun menawarkan kemewahan desain yang luar biasa. “Kami mau supaya unik aja. Sekarang kan banyak restoran yang unik-unik. Kalau di Jogja mungkin masih terbilang jarang. Tapi sekarang sudah mulai ada juga yang unik. Desain penjara ini supaya daya tarik yang berbeda,” kata dia.

Advertisement

Benar saja, saat memasuki restoran, Anda akan terbiasa melihat banyak pengunjung yang berfoto selfie di sana. Desain yang unik, namun tetap mengedepankan nuansa yang menyenangkan adalah tujuan dibuatnya restoran penjara ini.

Untuk mewujudkan hal itu, banyak hal yang perlu diperbuat. Hal-hal kecil seperti sebuah selokan kecil tanpa air, properti benda-benda antik, dinding tempat pengukur tinggi badan narapidana, hingga sebuah tali tambang berwarna putih ada di sana.

Memang tidak mudah membuat bangunan layaknya sebuah penjara narapidana. Benda-benda berat diperlukan untuk memberikan kesan nyata. Misalnya saja, ada rantai asli yang digantungkan di dinding, kawat berduri, seng, besi, dan baja diperlukan sebagai bahan.

Advertisement

“Cukup sulit membuat bangunan ini. Yang susah itu bikin atapnya (langit-langit), karena itu kan besi. Terus dindingnya kami pakai batu bata ringan, yang dicat dengan dua warna suram biar dapat nuansa kunonya. Itu susah bilangin sama tukang catnya,” ujar Bertha.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif