Soloraya
Sabtu, 13 Desember 2014 - 04:40 WIB

YAQOWIYU KLATEN : Puluhan Ribu Orang Berebut Apam di Jatinom Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arak-arakan apem di Jatinom, Kamis (11/12/2014). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Lautan manusia. Itulah yang terlihat di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jumat (12/12/2014). Nyaris setiap gang di desa tersebut terutama yang menuju ke kawasan Makam Ki Ageng Gribig terus dijejali warga yang datang dari berbagai wilayah.

Keramaian juga terlihat di Taman Ash Shomad yakni lapangan yang berada di bawah kawasan makam. Sejak pagi, warga terus menuruni bukit dan memadati lapangan untuk mengambil tempat terbaik demi mengikuti hajatan besar di desa tersebut.

Advertisement

Kedatangan ribuan warga itu tak lain untuk mengikuti puncak tradisi Yaqowiyu menjadi agenda rutin setiap pertengahan bulan Sapar. Puncak acara dengan ciri khas penyebaran apam itu seakan menyimpan magnet bagi ribuan warga Klaten dan sekitarnya tak terkecuali wisatawan mancanegara.

Ada warga yang berniat untuk mendapatkan apam yang disebar panitia, ada pula yang datang sekadar menonton. Tradisi yang sudah berlangsung selama ratusan tahun tersebut kini terus dijaga masyarakat Jatinom dan sekitarnya, salah satunya dengan rutin menyumbangkan apam sebelum gelaran.

Hal itu seperti yang dilakukan Suparmi, 52, warga Desa Jatinom. Sejak satu hari menjelang tradisi Yaqowiyu digelar, wanita yang tinggal di sekitar kompleks makam Ki Ageng Gribig membuat dan menyetorkan apam ke panitia acara.

Advertisement

Tak hanya menyetorkan apam, wanita yang saban hari berjualan nasi di pasar hewan tersebut juga memanfaatkan momen tradisi Yaqowiyu untuk mengais rezeki dengan berjualan apam di depan rumahnya. “Dulu niatnya hanya untuk dinikmati keluarga saja ketika pulang. Tetapi, banyak tamu yang mencicipi dan memesan, akhirnya sekalian berjualan,” ujar dia.

Dia menerangkan 10 biji apam ia jual seharga Rp10.000. “Untuk membuatnya saat ini saya siapkan 60 kg adonan berisi tepung terigu dan tepung beras. Kalau tahun sebelumnya ada yang 50 kg ada yang sampai 70 kg. Alhamdulillah juga bisa habis selama dua hari. Banyak juga orang luar daerah yang beli kemudian disetorkan ke panitia untuk ikut disebar,” katanya.

Warga lainnya, Iin, 28, juga memanfaatkan momen perayaan Yaqowiyu untuk berjualan apam. Hanya, Iin mengaku menyiapkan adonan dengan berat 15 kg. ia menuturkan kualitas apam yang dibuat warga setempat tetap dikedepankan demi memenuhi kepuasan para pembeli. “Saya tetap menggunakan gula asli,” ungkapnya.

Advertisement

Tradisi turun menurun sejak zaman Ki Ageng Gribig itu memberi berkah sendiri bagi sejumlah warga setempat melalui rezeki yang mereka dapat dari berjualan apam. Lain halnya dengan berkah yang diharapkan oleh warga yang datang dari berbagai penjuru yang datang ke tempat itu saat puncak perayaan Yaqowiyu.

Yang jelas, tradisi tersebut hingga kini terus dijaga sebagai bentuk penghormatan kepada Ki Ageng Gribig yang dicintai karena kesalehan sosialnya. “Warga sudah merasa handarbeni tradisi Yaqowiyu. TIdak ada instruksi dari siapapun, warga sudah tanggap setiap pertengahan bulan Sapar dengan sukarela menyumbangkan apam,” jelas Camat Jatinom Sip Anwar.

Salah satu panitia, Hadi Purnomo, menerangkan penyelenggaraan tradisi Yaqowiyu kali ini ada peningkatan luar biasa baik dari sisi jumlah apam yang disebar maupun pengunjung. “Pantauan kami pengunjungnya luar biasa kisaran 10.000 orang-15.000 orang, itu dari pantauan parkir. Untuk apamnya ya sekitar 6,2 ton itu atau sampai ratusan ribu apam. Meski belum memenuhi tower, tetapi peningkatannya luar biasa,” ujar dia.

Dia menambahkan ada sekitar 100an warga asli Desa Jatinom yang memanfaatkan momen tradisi Yaqowiyu untuk berjualan apam. Hadi juga menerangkan dirinya mendapat masukan dari sejumlah warga di Desa Jatinom agar daerah mereka menjadi desa apam. “Karena apam dari daerah itu punya khas sendiri, terutama soal rasa. Yang jelas, tetap menggunakan gula asli,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif