Soloraya
Sabtu, 13 Desember 2014 - 22:50 WIB

PERTANIAN WONOGIRI : Bendungan Soco dan Gayam Mangkrak

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah perahu wisata sedang menanti penumpang di area bendungan serbaguna Wonogiri atau yang lebih dikenal dengan Waduk Gajahmungkur, Wonogiri. Air di bendunagn itu dimafaatkan untuk berbagai keperluan di antaranya irigasi, pembangkit listrik tenaga air dan wisata. Foto diambil Minggu (6/1). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Dua bendungan di wilayah Wonogiri tak berfungsi alias mangkrak. Kedua bendungan itu yakni Bendungan Soco, di Desa Soco, Kecamatan Slogohimo dan Dam Gayam di Kecamatan Jatiroto.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Kamis (11/12/2014) menyebutkan Bendungan Soco mangkrak sejak 1998 lalu. Kondisi Waduk Soco mangkrak lantaran pintu air rusak sehingga pasokan air tak tertampung di areal bendungan. Kini, kondisi Bendungan Soco kering membentuk hamparan tanah yang dimanfaatkan kembali oleh warga setempat.

Advertisement

Kepala Desa Soco, Kecamatan Slogohimo, Sumantri, mengatakan masih ada sembilan keluarga pemilik lahan yang pembayaran kompensasi lahan belum dilunasi hingga sekarang. Mereka masih bertahan dengan bermukim di sekitar kawasan bendungan.

“Bendungan Soco sudah lama mangkrak, tak bisa mengairi lahan persawahan. Padahal, ada lima desa termasuk Soco yang mendapat pasokan air dari bendungan,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Menurut dia, Bendungan Soco dibangun pada zaman Bupati Wonogiri masih dijabat oleh R Samino. Bendungan Soco diperkirakan seluas 30.050 m2. Saat ini, dia masih menunggu tindaklanjut dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri terkait penyelesaian lahan milik warga.

Advertisement

Namun, dia tidak mengetahui secara detail nominal kompensasi harga lahan milik warga yang terdampak waduk. Pasalnya, kala itu, ia belum menjabat sebagai kades. “Belum ada tindaklanjut dari Pemkab, padahal Bendungan Colo menjadi pemasok utama saluran irigasi lahan pertanian di wilayah Slogohimo,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi, Sumber Daya Mineral dan Pengairan (ESDM-P) Wonogiri, Arso Utoro saat dikonfirmasi Espos membenarkan terdapat dua bendungan di Wonogiri yang tak berfungsi alias mangkrak. Dia akan bergerak cepat untuk memfungsikan kembali bendungan tersebut.

Pihaknya segera merampungkan pembayaran kompensasi lahan milik warga di Bendungan Soco. Setelah rampung, maka Dinas ESDM-P Wonogiri akan memperbaiki bendungan yang rusak termasuk pintu air. “Nanti akan dirampungkan dari bawah dahulu [kompensasi lahan milik warga]. Anggarannya dari APBD Wonogiri,” terang Arso.

Advertisement

Begitu pula dengan Dam Gayam di Kecamatan Jatiroto akan direhab total lantaran ada beberapa titik bangunan bendungan ambrol. Namun, dia enggan membeberkan secara jelas anggaran perbaikan kedua bendungan yang mangkrak tersebut. “Yang jelas, kedua bendungan akan difungsikan kembali, mungkin saja tahun depan. Kami masih membahas anggaran dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Wonogiri,” tutur dia.

Di sisi lain, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP) Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Danang Baskoro, mengatakan selama ini tidak ada bendungan atau waduk yang dikelola BBWSBS di wilayah Soloraya tak berfungsi alias mangkrak. Kemungkinan waduk atau bendungan yang mangkrak tersebut dikelola langsung oleh pemerintah daerah. “Saya masih rapat di Jakarta. Mungkin bendungan yang mangkrak itu dikelola oleh pemerintah daerah. Kalau bendungan yang dikelola BBWSBS semuanya normal,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif