News
Sabtu, 13 Desember 2014 - 14:45 WIB

BAHAN BAKAR MINYAK : SK Energy Korsel Jajaki Kerja Sama dengan Pertamina

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kilang Minyak (JIBI/Bisnis Indonesia/Andry T Kurniadi)

Solopos.com, JAKARTA – Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), SK Energy, tertarik menjajaki kerja sama modernisasi lima kilang minyak Pertamina guna meningkatkan kapasitas produksi.

Demikian ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil  kepada wartawan di Pesawat Kepresidenan, Jumat (12/12/2014).

Advertisement

Menko mengatakan hal itu menjadi salah satu topik yang dibicarakan antara Presiden Joko Widodo dan SK Energi di Busan, Korea Selatan, Jumat siang, sebelum bertolak menuju Tanah Air.

“SK itu adalah refiner [perusahaan pengilangan] yang besar di Korea dengan kapasitas 1,1 juta barel, datang kepada Pak Presiden mereka mengatakan, ‘Pak kami akan datang ke Pertamina mohon dukungan’,” kata dia.

Advertisement

“SK itu adalah refiner [perusahaan pengilangan] yang besar di Korea dengan kapasitas 1,1 juta barel, datang kepada Pak Presiden mereka mengatakan, ‘Pak kami akan datang ke Pertamina mohon dukungan’,” kata dia.

Sofyan Djalil mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pertamina untuk menindaklanjuti pertemuan dengan SK Energy dengan Presiden tersebut.

“Intinya saya begitu pulang akan koordinasi dengan Pertamina,” katanya.

Advertisement

Akibat usia yang sudah tua, kata dia, kilang minyak tersebut tidak efisien karena teknologi yang digunakan juga sudah usang.

Menko mencontohkan kilang minyak di Indonesia masih menggunakan teknologi yang memiliki kapasitas tracking delapan. Hal ini membuat kilang minyak tersebut hanya mampu mengubah minyak light sweet (minyak dengan kualitas tertinggi).

Namun, lanjut dia, minyak mentah lainnya, seperti heavy crude oil tidak bisa dilakukan pengilangan. Selain itu, kapasitas produksi minyaknya juga masih rendah.

Advertisement

Dengan modernisasi lima kilang minyak tersebut, diharapkan mampu memproduksi BBM sebesar 1,5 juta barel per hari atau hampir setara dengan kebutuhan BBM di Indonesia yang mencapai sekitar 1,5 juta–1,6 juta barel per hari.

Modernisasi

Menurut dia, ide modernisasi kilang minyak telah ada sejak lama. Namun tak pernah diimplementasikan.

Advertisement

“Itu ide ini waktu saya menteri BUMN sudah ada,” katanya.

Sementara itu, seperti diberitakan, Pertamina telah melakukan MoU dengan tiga perusahaan untuk meningkatkan produksi kilang minyak.

Pertamina menandatangani MoU dengan Saudi Aramco (Arab Saudi) untuk proyek peningkatan kapasitas kilang minyak di Dumai (Riau), Cilacap (Jawa Tengah), dan Kilang Balongan di Jawa Barat.

Sementara itu, dengan Sinopec (Tiongkok), untuk kilang di Palju, Sumatera Selatan dan JX Nippon Oil dan Energy di Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif